Kamis, 25 Desember 2008

TIDAK ADA PEMBATASAN APAPUN DALAM BERDOA...

SESEORANG dapat memohon apa saja asalkan halal. Hal ini karena sebagaimana telah disebutkan terdahulu, Allah adalah satu-satunya Penguasa dan Pemilik seluruh alam semesta; dan jika Dia menghendaki, Dia dapat memberikan kepada manusia apa saja yang mereka inginkan. Setiap orang yang berpaling kepada Allah dan berdoa kepada-Nya, haruslah meyakini bahwa Allah berkuasa melakukan apa saja dan bersungguh-sungguh dalam berdoa sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, Ia perlu mengetahui bahwa mudah saja bagiNya untuk memenuhi keinginan apa saja, dan Dia akan memberikan apa yang diminta oleh seseorang jika didalamnya terdapat kebaikan bagi orang itu dalam doa tersebut. Doa-doa para Nabi dan orang-orang beriman yang disebutkan dalam Al Qur’an merupakan contoh bagi orang-orang beriman tentang hal-hal yang dapat mereka mohon kepada Allah. Misalnya, Nabi Zakaria a.s. berdoa kepada Allah agar diberi keturunan yang diridhoi, dan Allah pun mengabulkan doanya, meskipun istrinya mandul:

“Yaitu ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putra. Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia ya Tuhanku, seorang yang dirihdoi’”.
(Q.S. Maryam : 3-6)

MAKA Allah swt mengabulkan doa Nabi Zakaria dan memberikan kepadanya berita gembira tentang Nabi Yahya a.s.. Setelah menerima berita gembira tentang seorang anak laki-laki, Nabi Zakaria merasa heran karena istrinya mandul. Jawaban Allah swt kepada Nabi Zakaria menjelaskan tentang sebuah rahasia yang hendaknya selalu dicamkan dalam hati orang-orang yang beriman:

“Zakaria berkata, ‘Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua’. Tuhan berfirman, ‘Demikianlah’. Tuhan berfirman, ‘Hal itu mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu belum ada sama sekali’”.
(Q.S. Maryam : 8-9)
ADA beberapa Nabi lainnya yang disebutkan dalam Al Qur’an yang doa-doa mereka dikabulkan. Misalnya, Nabi Nuh a.s. memohon kepada Allah untuk menimpakan azab kepada kaumnya yang tersesat meskipun ia telah berusaha sekuat tenaga untuk membimbing mereka kepada jalan yang lurus. Sebagai jawaban dari doanya, Allah menimpakan azab terbesar kepada mereka yang tercatat dalam sejarah. Nabi Ayub a.s. menyeru Tuhannya ketika ia sakit, ia berkata:
“…….. Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang”.
(Q.S. Al Anbiya’ : 83).
Sebagai jawaban terhadap doa Nabi Ayub, Allah swt berfirman sebagai berikut:

“Maka Kami pun mengabulkan doanya itu, lalu Kami hilangkan penyakit yang menimpanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”.
(Q.S. Al Anbiya’ : 84)

ALLAH swt mengabulkan doa Nabi Sulaiman a.s. yang berdoa:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.
(Q.S. Shad : 35).
Maka Allah swt mengaruniakan kekuasaan yang besar dan kekayaan yang banyak kepadanya. Oleh karena itu, orang-orang yang berdoa hendaknya mencamkan dalam hati ayat ini:

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, ‘Jadilah’. Maka terjadilah ia”.
(Q.S. Yasiin : 82)


SEBAGAIMANA dinyatakan dalam ayat ini, segala sesuatu itu mudah bagi Allah swt dan Dia Mendengar dan Mengetahui setiap doa.


*****
“Barangsiapa yang tidak dimuliakan oleh taqwa, maka tidak ada kemuliaan baginya”

Tidak ada komentar: