Rabu, 25 Januari 2012

INDONESIA-ku tercinta, Whats going on with you now...???...

Sebenarnya, Indonesia adalah salah satu negara yang paling sempurna di dunia. Sejujurnya, kita patut berbangga menjadi bangsa Indonesia karena Indonesia mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh negara-negara lainnya, yaitu: (a) Lautan terluas sedunia; (b) Cadangan gas alam terbesar sedunia; (c) Tambang emas terbesar sedunia; (d) Hutan tropis terbesar sedunia; (e) Jumlah penduduk terbesar ke-4 sedunia; (f) Tanah yang sangat subur; dan (g) Pemandangan alam yang sangat eksotis yang jarang dimiliki negara lainnya... Sungguh kelebihan yang tiada tara yang dianugerahkan Tuhan kepada negeri kita tercinta yaitu INDONESIA.... Subhanallah.... 

Tetapi pada kenyataannya, banyak hal yang cukup menyedihkan terjadi di negeri kita tercinta. Jumlah penduduk yang sangat besar, yang sebenarnya adalah salah satu kelebihan bagi negara kita justru tidak diimbangi dengan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari masyarakat di negara kita tercinta....

Coba tengoklah wajah transportasi negara kita tercinta, sungguh sangat memilukan dan menyedihkan. Negara kita seolah seperti sebuah HUTAN BELANTARA dengan aturan-aturan gaya RIMBA. Segalanya serba semaunya, tak lagi ada kesadaran untuk menta'ati peraturan, tak lagi ada kedisiplinan dan tak lagi mengenal rasa takut akan kematian.... Hingga membuat aparat berwenang dan pemerintah menjadi 'gelap pikiran' karena tak lagi bisa mencegah segala bentuk kenekatan yang dilakukan oleh masyarakat khususnya kaum menengah ke bawah.... 

Salah satu ide dari hasil 'gelap pikiran' pemerintah adalah 'PENYEMPROT CAT' bagi penumpang gelap di atas atap kereta (*Atapers)....

Tetapi sepertinya hal ini tidak membuat masyarakat kita jera, mungkin menurut pikiran mereka (*para penumpang gelap di atas atap kereta/'Atapers'): 'Apalah arti terkena cat... EGP...!!...'.... 

Dan pada kenyataannya, para penumpang gelap tanpa tiket inipun tetap saja 'duduk manis' di atas atap kereta. Jumlahnya-pun sama sekali tak ada penurunan, apakah itu berarti semakin bertambah..???... Hmmmm... sepertinya justru 'IYA..!!..'.... Dan yang lebih parahnya,  alat penyemprot cat-pun mengalami pengrusakan dari beberapa 'oknum' masyarakat yang sungguh sangat tidak bertanggung-jawab..... Bukan hanya sang alat 'penyemprot cat' saja yang menjadi pelampiasan kebrutalan kelompok masyarakat tak bertanggung jawab ini, tetapi juga kantor penjagaan kereta api menjadi sasaran pelemparan batu dari para 'penumpang gelap' di atas atap kereta atau 'atapers'. Mereka sama sekali tidak berpikir bahwa perbuatan 'brutal'-nya bisa mencelakakan petugas KA yang sedang bertugas. Hingga pada akhirnya pihak pemerintah-pun mengantisipasi dengan memasang 'jaring kawat' untuk melindungi kantor penjagaan kereta api dari lemparan batu sang 'penumpang gelap'..... Benar-benar ironi menyedihkan....

Meskipun segalanya tidak berjalan sesuai dengan tujuan, hal ini tidak membuat pemerintah kita menyerah kalah. Hal ini dibuktikan dengan ide 'BOLA BETON' untuk membuat 'penumpang gelap' di atas atap kereta menjadi JERA...

DaaaaaaN, sepertinya ide 'bola beton' sejauh ini memberikan hasil baik karena tak ada lagi 'penumpang di atas atap' kereta.... 

Tetapi sejujurnya, hal ini sungguh ironis... 'Ide nyleneh' ini menjadi bahan perbincangan dan berita Internasional. Dan pastinya menjadi hal yang cukup menggelikan bagi negara-negara maju yah.... Hmmmmm.... speechless..!!.... Sampai sebegitunya pemerintah kita harus menertibkan rakyatnya, harus dengan cara-cara 'sedikit gila' hehehehehe.... 

Inilah keunikan masyarakat kita yang bisa membuat aparat pemerintah menjadi ber-ide 'agak gila' hanya untuk menyelamatkan nyawa rakyatnya dari bahaya akibat duduk di atap kereta. Kesadaran dan kedisiplinan itu belum sepenuhnya tumbuh di masyarakat kita, itu yang akan menjadi sumber permasalahan sampai kapanpun.... So sad memang....!!!!...

Belum lagi selesai permasalahan 'penumpang gelap di atas atap' kereta atau 'atapers', berganti dengan banyaknya kasus 'ketidaknyamanan' penumpang ANGKOT. Tidak cukup hanya kasus pencopetan, dan penodongan saja tetapi justru lebih menakutkan dan menyeramkan dari itu semua, yaitu kasus 'pemerkosaan' penumpang ANGKOT.... 

Astaghfirulloh.....

Sejauh ini pemerintah sudah membuat aturan yang jelas tentang penertiban 'supir tembak' atau 'supir tidak resmi' dari angkutan umum. Aturan 'wajib' berseragam bagi para sopir angkutan kota dengan identitas jelas, resmi dan surat-surat lengkap. Pelarangan penggunaan kaca film dengan ketebalan yang melebihi ketentuan. Sebenarnya kita semua paham bahwa semua aturan pemerintah sangat baik, tetapi dalam pelaksanaan di lapangan tidaklah semudah itu....

Masih banyak 'sopir tembak', masih banyak sopir yang tidak berseragam dengan beberapa alasan yang tak jarang sedikit memilukan, seperti: 'tak adanya uang untuk membayar seragam' dan sejenisnya.... Atau juga alasan: 'belum terdistribusinya seragam' bagi para sopir secara merata.... Masih banyak angkutan umum yang menggunakan kaca film dengan ketebalan lebih dari 30% dan bahkan ada yang menggunakan ketebalan 100%. Semua ini sungguh-sungguh cukup mengecewakan bagi masyarakat selaku pengguna angkutan kota. 

Meskipun pihak dinas perhubungan sudah mulai teratur melakukan RAZIA terhadap angkutan kota, tetapi sejujurnya hal ini belum bisa membuat masyarakat khususnya kaum wanita selaku penumpang/pengguna angkutan kota merasa aman dan tenang karena pada kenyataannya masih juga banyak 'sopir tembak', 'sopir tak resmi', sopir resmi tanpa seragam dan identitas, angkutan umum dengan kaca film melebihi ketentuan, dan masih banyak hal-hal lain yang sebenarnya masih menyalahi aturan.... 

RAZIA yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan dinas perhubungan seolah menjadi hanya sekedar 'formalitas' saja karena pada kenyataannya tidak ada 'perbaikan sistem' yang sesungguhnya....

Kejahatan 'pemerkosaan' penumpang angkutan kota masih juga berlanjut..... Tak lagi ada jera bagi para 'pelaku', mereka seolah tetap merasa NYAMAN melakukan aksinya, tidak perduli siapapun korbannya, remaja, wanita dewasa atau ibu-ibu-pun 'digasak' juga.... 

Sejujurnya, ini adalah 'oknum'.... karena saya percaya masih banyak sopir-sopir jujur dan beriman di negara kita tercinta. Kejahatan 'oknum' ini memang mencoreng pekerjaan sopir-sopir angkutan umum yang jujur dan beriman... Tetapi, haruskah hal ini tetap dibiarkan...???.... Haruskah masih selalu akan ada korban 'perkosaan'...???.... 

Kemana perginya hati nurani masyarakat kita...???... Dimana keramahan dan kebaik-hatian masyarakat kita sekarang...???.... Kenapa tak lagi ada norma-norma....?... Mengapa kejahatan semakin merajalela kemana-mana....??... 

Sungguh, semua ini sangat menyesakkan dada dan membuat miris hati kaum wanita di Indonesia....

WANITA adalah makhluk lembut yang selayaknya diperlakukan dengan kasih sayang, dilindungi dan diberikan rasa nyaman.... Tetapi pada kenyataannya, kaum wanita justru banyak yang menjadi 'KORBAN', bukan hanya pelecehan seksual tetapi juga 'pemerkosaan' yang justru jauh lebih mengerikan dan meninggalkan trauma serta luka yang sangat dalam. 

Dimana hati nurani para 'pelaku' kejahatan ....???... Tidak-kah mereka mempunyai akal pikiran..???... Tidak-kah mereka ingat darimana mereka dilahirkan....????.... Tidak-kah mereka mempunyai ibu atau saudara perempuan...????.... 

Jika, di negeri sendiri tak lagi ada keamanan dan kenyamanan, lalu harus kemana kaum wanita kita meminta perlindungan...????.... 

Belum reda kasus 'pemerkosaan' penumpang angkutan kota, disusul dengan kasus 'kecelakaan' yang disebabkan oleh kelalaian manusia (human error) dan menewaskan 9 orang serta beberapa korban dalam kondisi luka berat lainnya... Hanya diakibatkan oleh satu buah mobil yang dikemudikan oleh seseorang yang dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar karena pengaruh minuman beralkohol dan shabu-shabu.... 

Kejadian yang cukup menghentakkan jantung semua masyarakat Indonesia di hari Minggu, 22 January 2012. Hari yang seharusnya menjadi hari keluarga bagi semua orang, tetapi tidak demikian bagi para korban kecelakaan. Sementara, sang 'pelaku' seolah tidak memiliki rasa penyesalan. Hal ini bisa terjadi mungkin karena sang pelaku dalam kondisi tidak sepenuhnya 'sadar'. Tetapi, apapun itu semuanya sungguh sangat disesalkan. 

Kita semua pastinya paham tentang satu hal bahwa hidup dan mati semua manusia adalah TAQDIR dari Tuhan. Tetapi bagaimanapun itu semua, selayaknya kita harus selalu sadar bahwa dalam menjalani kehidupan haruslah selalu disiplin dan berusaha sebisa mungkin menta'ati peraturan karena jika hal itu terabaikan, maka pastinya akan merugikan pihak lainnya. Dan itu harus benar-benar diprioritaskan.

Sudah saatnya semua 'manusia' Indonesia belajar banyak hal dari semua kejadian yang sudah ada. Dan selayaknya, pemerintah semakin menertibkan dan bersikap tegas dalam menghadapi 'oknum-oknum' masyarakat yang bandel dan membangkang peraturan. Penerapan 'breath test' di lapangan harus dilaksanakan dengan benar. Jika ada pengemudi yang menjalankan kendaraannya melebihi kecepatan ketentuan, segera tangkap dan tindak sesuai aturan. Supaya tidak lagi ada kecelakaan mengerikan dan banyak korban berjatuhan hanya karena kelalaian seperti yang ada sekarang.

Sementara itu, di seberang sana tak jauh dari ibukota negara kita tercinta, terlihat pemandangan miris tentang perjuangan anak-anak penerus bangsa yang harus bersusah payah bertarung nyawa untuk berangkat ke sekolah...

Mereka harus menyeberang sebuah jembatan yang sudah tak layak untuk digunakan dan itu sangat membahayakan keselamatan. Tetapi demi tetap bisa ke sekolah, mereka berani menggunakan jembatan itu untuk menyeberang....

Dan sebaliknya, para manusia-manusia terhormat yang dianugerahi beberapa 'kelebihan' baik dari segi materi, jabatan dan status sosial, yang mendapatkan gelar kehormatan sebagai 'wakil rakyat', justru malah banyak melakukan tindakan penyelewengan, kesewenang-wenangan, dan keegoisan.

'Wakil rakyat' yang mengaku sebagai penyambung aspirasi rakyat, ternyata tidak menjalankan kewajibannya dengan baik dan benar. 

Sebagian besar dari 'beliau' justru lebih sibuk memikirkan kepentingan sekelompok tertentu untuk kenyamanan diri mereka sendiri. 

Janji-janji yang pernah para 'wakil rakyat' suarakan ketika mereka masih belum duduk di 'kursi empuk' anggota dewan, hanyalah sekedar janji.... Mereka hanya membutuhkan 'suara rakyat' untuk kepentingan dirinya sendiri, kepentingan kelompoknya sendiri. Mereka hanya menjadikan rakyat sebagai 'alat' yang diperlukan untuk waktu sekejap, setelah semuanya tercapai sesuai keinginan, maka semudah itu pula mereka pura-pura melupakan, bagai pepatah: 'Habis manis, sepah dibuang...'.....

Manusia-manusia 'terhormat': para pejabat dan 'wakil rakyat' yang selayaknya menjadi panutan, pelindung dan pengayom bagi rakyat justru tidak banyak berbuat.... Membiarkan kemiskinan semakin merata, kejahatan dimana-mana, kebusukan merajalela, dan nyawa manusia seolah tak lagi berharga.....   

Ironis memang...!!, tetapi inilah wajah-wajah negeri kita tercinta saat sekarang... We don't want to cry but we are cry....

Pada dasarnya, inti dari semua permasalahan ini ada di 'manusia' Indonesia. Jika seluruh rakyat kita makmur secara ekonomi dan mempunyai sikap disiplin dan tanggung-jawab tinggi, maka niscaya akan sedikit adanya tindak kejahatan, kecurangan, kebusukan dan penjegalan sesama teman.

Pembangunan secara fisik (infrastructure) memang perlu, tetapi semua itu akan menjadi percuma..!!!.. Segala macam bentuk perencanaan kota yang sempurna-pun akan menjadi percuma...!!!... ketika 'manusia' Indonesia belum memiliki 'mental' yang siap untuk itu. Hal ini sudah terbukti nyata dan bisa kita lihat hasilnya dimana-mana, banyak fasilitas umum yang pada akhirnya rusak dan menjadi tak berguna. Dan semua itu terjadi akibat ulah manusia juga. 

Semua ini adalah PR (*Pekerjaan Rumah) yang berat bagi kita semua khususnya bagi para pejabat dan 'wakil rakyat'.

Selayaknya 'kemakmuran' rakyat haruslah menjadi PRIORITAS UTAMA... 

Menyadarkan dan membudidayakan displin dan tanggung-jawab adalah HAL UTAMA yang harus diterapkan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kita bisa memulainya dari kelompok terkecil yaitu masing-masing KELUARGA

Bagaimana membiasakan disiplin dan bertanggung-jawab antar anggota keluarga. Melatih untuk saling menghormati antar anggota keluarga. Mendidik sesuai dengan norma-norma AGAMA

Sebaliknya, pemerintah yang terdiri dari para pejabat negara dan 'wakil rakyat' harus benar-benar bekerja dengan penuh tanggung-jawab untuk memakmurkan rakyat. 

Ketika masing-masing keluarga Indonesia bisa menciptakan kehidupan anggotanya sesuai dengan ketentuan yang ada (*Disiplin, Bertanggung-jawab, Jujur, Santun dan Hormat) dan pemerintah (*Pejabat negara dan 'Wakil rakyat') mampu memakmurkan rakyatnya, maka tidak akan ada lagi 'kejahatan', pengrusakan fasilitas umum, dan kemiskinan di negara kita tercinta. Dan pastinya, pemerintah bisa meneruskan pembangunan fisik untuk membuat negara kita menjadi lebih sempurna seperti negara-negara maju lainnya....

So, We will not go down and Indonesia will survive....!!!!... 


By: imma.w.a.
Design and Planning Laboratory
Sakura-ku, Saitama-shi
JAPAN

Sabtu, 21 Januari 2012

Down to earth... (*Bersyukurlah dengan apa yang ada, itu akan membuatmu lebih muda, segar & bahagia..)

Seringkali kita melihat 'beberapa' orang bersikap mengada-ada, lebih dari biasanya, dan mengeluh sedemikian rupa hingga terkesan kurang mensyukuri apa yang sudah mereka punya...

'Seorang teman' mengatakan tentang "betapa sulitnya untuk menjadi orang kaya dan lebih sulit lagi untuk menjadi orang sederhana..." Hmmmmmmmmm.... sejujurnya saya cukup bersedih mendengarnya... Menurut saya, 'ukuran kaya dan sederhana' itu adalah relatif. Seberapapun yang sudah dia miliki tidak akan pernah cukup jika selalu saja melihat yang jauh lebih diatasnya.... Dan menurut saya, menjadi 'SEDERHANA' bukanlah sebuah kesulitan karena itu adalah sebuah kebiasaan yang diajarkan oleh Tuhan.

Tak akan pernah ada habisnya jika terus menerus melihat ke atas, merasa harus punya semuanya, selalu kurang dengan apa yang sudah ada karena percayalah bahwa semua itu hanya akan membuat kalian lelah, stress dan pada akhirnya hidup kalian tak akan benar-benar bahagia secara nyata. 

Jadi, coba sesekali lihatlah ke bawah betapa begitu banyak orang-orang yang jauh lebih susah, tak mempunyai apapun seperti yang kalian punya.... Sungguh, itu akan membuat kalian menjadi sosok yang merasa jauh lebih beruntung dan patut untuk bersyukur....

Apapun yang sekarang kalian punya: rumah sederhana, keluarga tercinta, pendidikan istimewa, pekerjaan berharga, semuanya... syukurilah dengan sepenuh jiwa... Janganlah terlalu mengejar hal-hal luar biasa yang justru membuat kalian kecewa... Jangan pernah memaksakan hal-hal yang sebenarnya diluar dari kemampuan kalian karena itu akan membuat kalian menjadi cepat tua dari usia sebenarnya dan pastinya membuat kalian lelah selamanya.... Bukankah bukan itu yang kalian inginkan hmmmm...???.... 

Percayalah, tak ada salahnya mengejar apapun yang ada di atas kalian, tak ada salahnya bermimpi untuk menjadi jauh lebih kaya karena pada dasarnya semua kenyataan di dunia ini diawali dari 'sebuah mimpi' dan harapan yang terwujud dari sebuah usaha dan kerja keras. Tetapi tetaplah harus ingat bahwa semua itu harus kalian sesuaikan dengan kemampuan, jangan pernah melebihi batasan apalagi sampai menghalalkan cara-cara yang jauh dari kebenaran dan kejujuran.

Sementara 'beberapa teman' lainnya berlomba-lomba menunjukkan 'kekayaan'-nya, 'kepintaran'-nya, 'kesenioran'-nya, dan sejenisnya... Hmmmm... tidak sadarkah mereka bahwa semua itu tak akan mereka bawa jika tiba saatnya harus kembali kepada-Nya.... 

Jadi, jalani hidup kalian dengan apa adanya, terimalah yang memang ada, bersabarlah jika masih ada yang belum kalian punya, berusahalah dengan sepenuh jiwa sesuai cara-cara yang benar, tetaplah berpegang pada norma-norma kejujuran, selalu beribadah dengan penuh kekhusyu'an dan yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk hidup kalian....

So, please down to earth.... 

Bersyukurlah dengan apa yang ada dan apapun yang belum kalian punya, itu akan membuat kalian terlihat jauh lebih muda, segar dan bahagia....

Mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan, sejujurnya semua ini saya tuliskan karena saya sayang kalian... Selamat berakhir pekan.... 

*Salam sejuk dari negeri sakura...


By: imma.w.a.
Design and Planning Laboratory
Sakura-ku, Saitama-shi
JAPAN