Tinggal di negara berbahasa dengan huruf kanji memang sulit untuk dipahami, tappiii inilah resiko yang harus saya terima selama disini.... :D...
Sepertinya lebih banyak menggunakan insting dan bahasa isyarat :)).... jadi seperti pencak silat :))... berbicara dengan gerak tangan dan terkadang kedipan mata ;)....
Mungkin banyak juga yang tinggal disini sebagai seorang intelektual tappi secara kasarnya buta aksara dan buta huruf :))... (*dalam hal ini huruf kanji... ) Hmmmm sedikit lucu tapi tak jarang bikin kesal juga :))...
Banyak yang sudah saya alami selama tinggal di negeri sakura, tapi hari ini cukup membuat BT di hati tapi juga bikin geli :))...
Salah satunya adalah ketika saya harus mencari tiket pesawat, banyak web yang diberikan oleh teman dan beberapa dalam huruf kanji ... Hhhhhhhhhh...!!!... #-o... Sekalinya mencoba menelfonnya sendiri dengan menggunakan bahasa eigo, malah terakhir2nya dapat harganya yang totemo takai desu... alias super duper mahal.. Hhhhhhhhhhhh...!!!... Akhirnya meminta bantuan salah satu teman di lab yang asli orang jepang untuk menelfonkan ke agen yang bersangkutan. Setelah bermenit-menit bicara, memastikan tanggal keberangkatan dan pulang serta menetapkan harga, akhirnya SEPAKAT...!!!
Terakhir ditanyakan tentang FAMILY NAME... Oh No..!! bukankah di negara kita khususnya java island tak mengenal family name :)).... Yaaaaaaah, meski dengan sedikit bingung si japanese, akhirnya memutuskan untuk mengirimkan copy paspor by email. Setelah segalanya beres, teman lab yang membantu memberitahu bahwa saya harus berkomunikasi by email dengan sang agen untuk kejelasan selanjutnya dan dia memberitahukan bahwa nama si agen adalah Mr. Ri (*sambil menuliskan dalam huruf katakana...) ...
Hmmmm.... akhirnya dengan begitu PD nya, saya berkirim-kiriman email dengan si Mr. Ri... Saya menuliskan namanya dengan huruf romaji "Mr. Ri".... setelah 3x email saling berbalas, saya baru membaca namanya di akhir email ke empat.... Oh No..!!! ternyata disitu tertulis "Lee".... :))...
Hhhhhhhhhhhh...!!!.... saya baru ingat jika didalam tata bahasa jepang tidak mengenal huruf "L"... Pantas teman lab saya menyebutnya "Mr. Ri"... (*Lee = Ri, dalam bahasa jepang)... Rasanya geli saya sudah tak tertahankan... :)).... Oh God..!!...
Selanjutnya ketika harus mengepost-kan form ijin ke KBRI di kantor pos, sekali lagi membuat geli ... Biasa-biasanya sih tak pernah seruwet kali ini [-(... Hanya gara-gara saya menggunakan amplop buatan saya sendiri, jadi sedikit rumit hehehehehehe...
Ceritanya, saya harus memberikan AMPLOP pengembalian kepada KBRI. Kebetulan sekali amplop kecil saya tertinggal di apato. Akhirnya saya merombak amplop lab menjadi seukuran yang saya inginkan. Di amplop tersebut saya harus menyertakan perangko 80 yen.
Masalah terjadi ketika berada di kantor post, ketika saya membeli prangko 80 yen dengan menunjukkan amplop saya... Hhhhhhhhhhhhhhhh...!!! si petugas pos mengatakan bahwa saya tidak bisa menggunakan prangko 80 yen dengan mengambil amplop saya dan meletakkannya di cetakan ukuran.... [-(... Petugas post mengatakan bahwa prangkonya seharusnya 120 yen... #-o....
OooooooooooHhhh... daripada pusing berdebat, akhirnya saya mengiyakan 120yen, tetapi tiba-tiba si petugas mengatakan bahwa saya bisa menggunakan 80yen asalkan amplop saya harus dilipat bagian bawah dan samping supaya sesuai ukuran... Hhhhhhhhhhhhhhhh...!!!.... :-O.... Yaaaa, sudahlah dilipat juga ngga masalah buat saya Hahahahahahahhaaa.... :)).... *Hhhhhhhh..!! ngga lagi-lagi deh buat amplop sendiri jika jadi ribet seperti ini :))....
Hmmmm.... segitu detailnya urusan amplop :)).... bikin geli banget.... :))...
Yang pasti, semuanya bisa selesai dan berlega hati.... :-bd... Benar-benar hari ini penuh arti karena sempat bikin BT dan geli hingga sore hari :))...
by: imma.w.a.
721-8 Kami-okubo, Sakura-ku, Saitama-shi
Japan
July 9, 2010