Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar tentang 'PHOTOGRAPHY'....? Hmmm... pasti langsung fokus pada hasil foto, benar-kan?.. π.. Apakah kalian tahu bahwa untuk mendapatkan hasil foto yang bagus itu tidak hanya sekedar jeprat jepret atau klak klik saja π, karena memotret itu perlu bakat, perlu sense/rasa, dan yang utama adalah perlu belajar.
Nah, kali ini saya akan berbagi kisah tentang bagaimana suka duka memotret sebuah product. Jadi, untuk memotret sebuah product itu ada beberapa teknik komposisi. Memotret disini tidak menggunakan kamera profesional lho ya, tapi hanya menggunakan kamera HP dan itu bisa merk apa saja. Menurut saya, jenis kamera/hp itu memang mempengaruhi, tetapi faktor human/pemotret juga sangat mempengaruhi. Disini pasti kita semua berpendapat sama, iya kan?.. π...
Oke, kita kembali ke memotret product tadi ya, jadi kita wajib mengenali fasilitas yang ada pada kamera HP kita masing2, karena tiap hp memiliki fasilitas yang berbeda. Disini, kita akan menggunakan foto 'pro'. Kalian bisa cek di kamera hp masing2. Nah, disitu ada pengaturan ISO, EV, WB dll. Masing-masing memiliki ukuran yang berbeda, kita bisa mencoba satu demi satu tiap level untuk melihat bagaimana perbedaan hasil foto yang kita dapatkan.
Sumber: Dokumen imma-san |
Foto diatas adalah salah satu contoh hasil foto dengan pengaturan EV yang berbeda-beda. Apasih EV ini..???... EV merupakan satuan pengukuran cahaya untuk fotografer. Fitur ini berfungsi untuk mengatur pencahayaan seperti di dalam ruangan. EV biasanya dikombinasikan dengan peraturan aperture dan shutter speed. Di tempat terang, nilai EV cenderung lebih tinggi, dan sebaliknya (www.phonegraphyindonesia.com).
Sumber: Dokumen imma-san |
Kedua adalah pengaturan ISO, sebagaimana hasil foto diatas. ISO adalah suatu ukuran untuk menentukan tingkat sensitivitas cahaya pada sensor kamera. Jika Anda melakukan setting ISO dengan tingkat yang tinggi maka, akan semakin sensitif sensor cahaya-nya. Cahaya yang masuk membuat sensor kamera lebih kuat (www.jpckemang.com).
Sumber: Dokumen imma-san |
Sejauh dari pengaturan ini sih masih terbilang mudah ya, karena semuanya sudah tersedia di kamera hp masing-masing, hanya tinggal kita pilih-pilih untuk motret product-nya. Jadi, hasil dari pengaturan ke-3 elemen diatas :
- shutter speed (berapa lama lensa membuka)
- apperture (seberapa besar bukaan lensa)
- ISO (berapa banyak tentara semut yg bekerja mengumpulkan cahaya) ini istilah yg serin digunakan utk mengandaikan ISO.
Makin besar ISO = makin banyak jumlah semutnya. Hasilnya foto akan semakin terang. Tapi ISO yg terlalu besar pada batas ISO tertentu akan membuat foto menjadi noise (nilainya berbeda2, tergantung jenis kamera/hp).
Nah, yang menantang pertama adalah ketika kita belajar memotret dengan sisi pencahayaan yang berbeda-beda.
JENIS CAHAYA
- Natural light (cahaya matahari)
usahakan cahaya yg jatuh di objek tidak keras (cahaya yg lembut), untuk mengatasinya gunakan difusser = berfungsi menyaring cahaya.
Memotret pada saat Golden Hour (jam 7-9 pagi) dan sore (jam 4-5).
- Artificial light.
Menggunakan lampu2 seperti di studio foto
ARAH CAHAYA.
Yg biasa digunakan untuk foto produk:
- Backlight (cahaya dari belakang) posisi jam 12
- Sidelight (cahaya dari samping) posisi jam 9,3
- rim light (cahaya dari arah diagonal) posisi jam 10,11,1,2
Maksudnya jika kita bayangkan gambar jam.
Objek ada di tengah2 jam
Pemotret ada di posisi jam 6.
posisi jam 12 (tepat di belakang objek)
Demikian seterusnya
Sumber: siskati266.blogspot.com |
Sumber: kelas KOMOCAN - elfi zahara |
Hasil foto dengan pengaturan pencahayaan (Dokumen imma-san) |
Kondisi di balik layar pemotretan (Dokumen imma-san) |
Kondisi dibalik layar pemotretan (Dokumen imma-san) |
Kondisi dibalik layar pemotretan (Dokumen imma-san) |
Sumber: Dokumen imma-san |
Sumber: Dokumen imma-san |
Sumber: Dokumen imma-san |
Sumber: Dokumen imma-san |
Bagaimana..???... menarik bukan..?... Nah, kalau kalian mau lihat lebih banyak lagi foto-foto hasil belajar saya, bisa cek di https://www.facebook.com/imma.w.agustin/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar