Sumber gambar: id.pinterest.com |
Tuhan menciptakan dunia beserta alam raya dan seisinya dengan maksud dan tujuan-Nya. Kita, umat manusia yang ada didalamnya adalah bagian dari penciptaanNya. Apapun yang kita lalui, lewati, hadapi dalam kehidupan ini sudah diatur olehNya. Setiap manusia pasti melewati tahapan - tahapan dalam kehidupannya sebagai sebuah proses. Apakah nantinya dalam tahapan-tahapan tersebut dia akan bisa melewatinya dengan baik ataukah tidak, semuanya kembali kepada masing-masing individunya.
Kita sebagai manusia ciptaanNya, tidak bisa memilih untuk lahir di dunia yang seperti apa, semuanya sudah tercipta sedemikian rupa. Baik atau buruk, suka atau tidak suka, semua itu harus kita terima dan lalui dengan apa adanya.
Dunia yang sekarang kita tempati ini bersifat sementara, tidak abadi. Apapun yang ada di dunia ini hanyalah pendukung kehidupan kita selama kita masih tinggal - bernafas - hidup di dunia. Pendukung kehidupan yang gemerlap ini seringkali membuat manusia lupa bahwa semua itu hanyalah pendukung kehidupan yang bersifat fana.
(QS. Al Hadid: 20)
Ada sebagian manusia yang terlalu terlena dengan gemerlapnya dunia, memiliki begitu banyak harta, kuasa, hingga lupa bahwa semua yang dimilikinya bisa lenyap tanpa tersisa. Ada sebagian lagi merasa seolah tidak lagi memiliki daya upaya, seolah-olah antara badan dan nyawa tidak lagi seirama. Hanya terpuruk meratapi nasibnya tanpa ada upaya apa-apa. Dua hal yang bertolak belakang dan keduanya sama-sama tidak benar adanya.
Siapapun kita, selagi kita masih memiliki nafas kehidupan di dunia, selayaknya tetap harus berupaya untuk tetap hidup dengan apapun yang ada di dunia ini sebagai pendukungnya. Bayangkan orang-orang yang sudah tak ada lagi di dunia, banyak penyesalan pada mereka tentang mengapa mereka menyia-nyiakan hidupnya ketika di dunia. Ini yang seharusnya memotivasi kita untuk tetap survive dan berupaya sekuat tenaga dalam menjalani kehidupan di dunia dengan cara-cara yang baik dan bijaksana.
Tidak ada manusia yang TIDAK BERMASALAH, karena manusia diciptakan dengan seluruh pernak pernik kehidupannya sesuai dengan kemampuannya dalam menjalani kehidupan. Siapa yang memahaminya..? Tentunya Sang Pencipta yang paling paham setiap makhluk ciptaanNya.
Seseorang bercerita bahwa hidupnya tak lagi berharga karena merasa tak memiliki harta dalam kehidupannya, merasa tersisih dari kalangan teman-temannya, dan merasa berat menjalani kehidupannya. Hai, kawan... seberat apapun yang kau tanggung di badan dan pikiranmu, semua itu pastinya sesuai untukmu menurut-Nya. Iya, DIA sang Pencipta alam semesta yang paling paham tentang dirimu. Tidak mungkin Dia memberikan beban berat melebihi kemampuanmu sebagai ciptaanNya yang paling sempurna diantara seluruh ciptaanNya yang ada di dunia π
Hidup ini penuh dengan banyak cerita, jadi jangan hanya melihatnya dari satu sisinya saja. Kalian tidak pernah tau apa yang ada di sebaliknya. Itulah kenapa dinamakan CERITA, karena memiliki sisi yang berbeda.
Seseorang yang kalian lihat bahagia, bisa jadi memang benar-benar bahagia. Tapi, sebahagia apapun dia, pastinya juga mempunyai cerita disebaliknya π, percayalah..! karena seperti yang sudah saya bilang tadi, bahwa dunia ini bersifat FANA. Begitupun sebaliknya, seseorang yang kalian lihat sedih, kecewa, menderita, bisa jadi memang benar-benar menderita, sakit tiada tara, sampai untuk tersenyum-pun tak bisa. TAPI, kembali lagi, tidak mungkin kesedihan itu akan selamanya padanya, akan ada saatnya dia bahagia, tertawa gembira. Itulah sisi dibaliknya, SEBUAH CERITA kehidupan di dunia FANA. Jadi, jangan pernah percaya dengan apa yang kalian lihat di permukaannya saja ππ. Ketika sedang merasa bahagia, bersyukurlah, bersyukur dengan banyak cara, itu kan yang sering kali kalian lupa π. Ketika sedang bersedih, tetap bersyukurlah, KARENA berarti Tuhan menyayangi kalian dengan cara-Nya π.
Dunia ini berisi dengan beraneka ragam jenis manusia, yang pastinya memiliki sifat dan perilaku yang berbeda, ada mungkin yang sama tetapi itupun sedikit saja persamaannya. Beragam manusia ini juga memiliki tujuan dan maksud hidup yang berbeda-beda. untuk mewujudkan tujuan hidupnya, mereka juga memiliki cara-cara yang tidak sama. Yang paham agama, bisa jadi mengikuti tata cara yang baik tapi bisa juga justru yang paham agama melakukan cara-cara yang sebaliknya ππ. Hal itu sepenuhnya diluar kuasa kita sebagai manusia untuk memahami karakter-karakter mereka. Hanya dirinya dan Tuhan yang tau pasti apa sebenarnya yang ada di hati dan pikirannya.
Kita tidak bisa memilih bagaimana jalan cerita hidup kita, dengan siapa, lingkungannya, dan sebagainya. Seperti yang sudah kita bahas di atas tadi, bahwa semuanya sudah ada catatannya dari Nya, sang pencipta kita semua. TETAPI kita bisa membuat pilihan untuk menyikapinya. Bagaimana?...
Hmmmm... sebenarnya semua orang memiliki cara-cara yang berbeda ya, tetapi jika saya, lebih baik tidak terlalu dekat dalam beberapa urusan ketika menemui seseorang yang sepertinya memiliki sense berbeda dengan diri kita π. Sepertinya terkesan mencari cara aman ya, iya memang π karena saya tidak suka berkonflik apalagi sampai harus memunculkan kebencian yang mendalam π. Saya lebih suka sedikit bicara, banyak bekerja. Kalaupun harus berargumentasi, pasti saya tetap menjunjung tinggi asas positivisme ππ. Jika ada hal-hal yang terkesan memojokkan, sebenarnya itu hanya sebuah ulasan yang didukung dengan fakta-fakta bukti bukti nyata yang memang ada. Buktinya seperti ini, uraiannya begini, seharusnya tidak seperti ini, bla bla bla... π. Jika kemudian merasa tidak benar, silahkan memberikan tanggapan, tapi bukti itu terlihatnya nyata π. Kalau saya, ya kalau memang itu salah, ya diterimalah ya ulasannya, memang salah, minta maaf, selesai. CASE CLOSED...!
Tapi tidak semua orang seperti itu kan, ada yang memang sukanya mencari permasalahan π, sepertinya hidupnya tidak tenang kalau tidak bermasalah ππ. Biarlah yang seperti itu, kita tidak perlu ikut-ikutan mengusiknya, nanti tipikal seperti itu malah akan semakin bahagia karena semakin banyak yang bermasalah dengannya π . Abaikan saja, biarkan itu menjadi tanggung-jawabnya dengan sang Pencipta alam raya π.
Kita, manusia memang diciptakan sebagai salah satu makhluk-Nya yang sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptanNya lainnya. TETAPI perlu diingat bahwa TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA. Apalagi manusia diciptakan dengan rasa, nah ini yang seringkali menjelma menjadi permasalahan nyata di dunia π. RASA yang berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi diri kita. Itulah pentingnya menyeimbangkan antara apa yang ada di pikiran dan apa yang ada di perasaan. Tuhan menciptakan semua yang ada di dunia ini seimbang, ada siang ada malam, ada duka ada suka, ada pria ada wanita, ada kelahiran ada kematian, ada kedatangan ada kepindahan, semuanya berselang seling menjadi satu padanan yang melengkapi satu sama lainnya.
Jadi, jangan pernah berburuk sangka kepada Sang Pencipta alam raya. Yakinlah semua yang ditaqdirkan oleh-Nya adalah yang terbaik bagi kita semua. Ketika kita diberikan kebahagiaan, bersyukurlah, jangan tertawa terlalu berlebihan, menikmati dengan uforia kebebasan. Begitupun ketika kita diberikan ujian kesedihan, permasalahan, tidak seharusnya kita terpuruk meratapinya berlebihan, menangis serasa yang paling kesakitan, apalagi sampai menentang sang Pencipta alam. Justru kesedihan yang diberikan pada kita adalah bentuk kasih sayang dan kerinduan Tuhan agar kita lebih banyak lagi berdoa dan bersabar. Tuhan ingin kita kembali mendekatiNya, berbisik memuji nama-Nya, menceritakan apapun pada-Nya seolah tidak lagi ada batas antara Pencipta dan makhluk ciptaanNya. Itulah bentuk kasih sayangNya pada kita yang sedang diuji kesedihan oleh-Nya. Yakinlah, bisikanmu akan terdengar sampai ke langit-Nya dan semua yang telah kamu lewati akan menjadi sebuah cerita indah pada waktunya ππ
Bagaimana jika kesedihan itu membuat kita menjadi saling membenci ?... Janganlah....! Jangan pernah membenci terlalu berlebihan, karena kembali lagi pada satu hal bahwa MANUSIA TIDAK ADA YANG SEMPURNA. Salah satu ketidaksempurnaan itu pastinya adalah yang kalian tidak suka, jika kalian membencinya berarti kalian membenci penciptanya. Jika ada yang menurut kalian tidak baik adanya, yang itu mengganggu kalian, menjadi merasa tidak suka, sebaiknya dinasehati saja, jika tidak juga berubah, ya sudahlah... kembalikan semuanya kepada Sang Pencipta, karena Dialah yang memiliki semua makhluk ciptaanNya. Kita tinggal memohon dan meminta kepada-Nya untuk bisa membukakan pintu hatinya, merubah keburukannya menjadi sebuah kebaikan adanya.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya selama yang kita minta adalah kebaikan semata π
JADI, ketika kita memiliki permasalahan yang menurut kita sangat-sangat besar, yakinlah bahwa sebesar apapun permasalahan kita, semuanya sudah ada jalan ceritanya. Lewati, jalani, dan berbisiklah pada-Nya, ceritakan keluh kesah kalian semuanya, hingga tak ada lagi batas antara Pencipta dan makhluk-Nya. Dia yang Maha membolak-balikkan hati semua makhluk ciptaanNya. Tetaplah jalani kehidupan dengan semangat menyala karena nafas kita masih ada, artinya perjuangan kita di dunia masih lama. Ok, maafkan jika ada yang kurang berkenan dan selamat berhari selasa... π
sepenuh cinta dari hatiku untukmu...
06 April 2021