Kamis, 22 Juli 2021
Selasa, 06 April 2021
Don't say to God: "I have a big problem", but say to a big problem: "I have a great God"
Sumber gambar: id.pinterest.com |
Tuhan menciptakan dunia beserta alam raya dan seisinya dengan maksud dan tujuan-Nya. Kita, umat manusia yang ada didalamnya adalah bagian dari penciptaanNya. Apapun yang kita lalui, lewati, hadapi dalam kehidupan ini sudah diatur olehNya. Setiap manusia pasti melewati tahapan - tahapan dalam kehidupannya sebagai sebuah proses. Apakah nantinya dalam tahapan-tahapan tersebut dia akan bisa melewatinya dengan baik ataukah tidak, semuanya kembali kepada masing-masing individunya.
Kita sebagai manusia ciptaanNya, tidak bisa memilih untuk lahir di dunia yang seperti apa, semuanya sudah tercipta sedemikian rupa. Baik atau buruk, suka atau tidak suka, semua itu harus kita terima dan lalui dengan apa adanya.
Dunia yang sekarang kita tempati ini bersifat sementara, tidak abadi. Apapun yang ada di dunia ini hanyalah pendukung kehidupan kita selama kita masih tinggal - bernafas - hidup di dunia. Pendukung kehidupan yang gemerlap ini seringkali membuat manusia lupa bahwa semua itu hanyalah pendukung kehidupan yang bersifat fana.
(QS. Al Hadid: 20)
Ada sebagian manusia yang terlalu terlena dengan gemerlapnya dunia, memiliki begitu banyak harta, kuasa, hingga lupa bahwa semua yang dimilikinya bisa lenyap tanpa tersisa. Ada sebagian lagi merasa seolah tidak lagi memiliki daya upaya, seolah-olah antara badan dan nyawa tidak lagi seirama. Hanya terpuruk meratapi nasibnya tanpa ada upaya apa-apa. Dua hal yang bertolak belakang dan keduanya sama-sama tidak benar adanya.
Siapapun kita, selagi kita masih memiliki nafas kehidupan di dunia, selayaknya tetap harus berupaya untuk tetap hidup dengan apapun yang ada di dunia ini sebagai pendukungnya. Bayangkan orang-orang yang sudah tak ada lagi di dunia, banyak penyesalan pada mereka tentang mengapa mereka menyia-nyiakan hidupnya ketika di dunia. Ini yang seharusnya memotivasi kita untuk tetap survive dan berupaya sekuat tenaga dalam menjalani kehidupan di dunia dengan cara-cara yang baik dan bijaksana.
Tidak ada manusia yang TIDAK BERMASALAH, karena manusia diciptakan dengan seluruh pernak pernik kehidupannya sesuai dengan kemampuannya dalam menjalani kehidupan. Siapa yang memahaminya..? Tentunya Sang Pencipta yang paling paham setiap makhluk ciptaanNya.
Seseorang bercerita bahwa hidupnya tak lagi berharga karena merasa tak memiliki harta dalam kehidupannya, merasa tersisih dari kalangan teman-temannya, dan merasa berat menjalani kehidupannya. Hai, kawan... seberat apapun yang kau tanggung di badan dan pikiranmu, semua itu pastinya sesuai untukmu menurut-Nya. Iya, DIA sang Pencipta alam semesta yang paling paham tentang dirimu. Tidak mungkin Dia memberikan beban berat melebihi kemampuanmu sebagai ciptaanNya yang paling sempurna diantara seluruh ciptaanNya yang ada di dunia 😊
Hidup ini penuh dengan banyak cerita, jadi jangan hanya melihatnya dari satu sisinya saja. Kalian tidak pernah tau apa yang ada di sebaliknya. Itulah kenapa dinamakan CERITA, karena memiliki sisi yang berbeda.
Seseorang yang kalian lihat bahagia, bisa jadi memang benar-benar bahagia. Tapi, sebahagia apapun dia, pastinya juga mempunyai cerita disebaliknya 😁, percayalah..! karena seperti yang sudah saya bilang tadi, bahwa dunia ini bersifat FANA. Begitupun sebaliknya, seseorang yang kalian lihat sedih, kecewa, menderita, bisa jadi memang benar-benar menderita, sakit tiada tara, sampai untuk tersenyum-pun tak bisa. TAPI, kembali lagi, tidak mungkin kesedihan itu akan selamanya padanya, akan ada saatnya dia bahagia, tertawa gembira. Itulah sisi dibaliknya, SEBUAH CERITA kehidupan di dunia FANA. Jadi, jangan pernah percaya dengan apa yang kalian lihat di permukaannya saja 👌😊. Ketika sedang merasa bahagia, bersyukurlah, bersyukur dengan banyak cara, itu kan yang sering kali kalian lupa 😄. Ketika sedang bersedih, tetap bersyukurlah, KARENA berarti Tuhan menyayangi kalian dengan cara-Nya 😍.
Dunia ini berisi dengan beraneka ragam jenis manusia, yang pastinya memiliki sifat dan perilaku yang berbeda, ada mungkin yang sama tetapi itupun sedikit saja persamaannya. Beragam manusia ini juga memiliki tujuan dan maksud hidup yang berbeda-beda. untuk mewujudkan tujuan hidupnya, mereka juga memiliki cara-cara yang tidak sama. Yang paham agama, bisa jadi mengikuti tata cara yang baik tapi bisa juga justru yang paham agama melakukan cara-cara yang sebaliknya 😄😄. Hal itu sepenuhnya diluar kuasa kita sebagai manusia untuk memahami karakter-karakter mereka. Hanya dirinya dan Tuhan yang tau pasti apa sebenarnya yang ada di hati dan pikirannya.
Kita tidak bisa memilih bagaimana jalan cerita hidup kita, dengan siapa, lingkungannya, dan sebagainya. Seperti yang sudah kita bahas di atas tadi, bahwa semuanya sudah ada catatannya dari Nya, sang pencipta kita semua. TETAPI kita bisa membuat pilihan untuk menyikapinya. Bagaimana?...
Hmmmm... sebenarnya semua orang memiliki cara-cara yang berbeda ya, tetapi jika saya, lebih baik tidak terlalu dekat dalam beberapa urusan ketika menemui seseorang yang sepertinya memiliki sense berbeda dengan diri kita 😊. Sepertinya terkesan mencari cara aman ya, iya memang 😄 karena saya tidak suka berkonflik apalagi sampai harus memunculkan kebencian yang mendalam 😉. Saya lebih suka sedikit bicara, banyak bekerja. Kalaupun harus berargumentasi, pasti saya tetap menjunjung tinggi asas positivisme 😄😄. Jika ada hal-hal yang terkesan memojokkan, sebenarnya itu hanya sebuah ulasan yang didukung dengan fakta-fakta bukti bukti nyata yang memang ada. Buktinya seperti ini, uraiannya begini, seharusnya tidak seperti ini, bla bla bla... 😄. Jika kemudian merasa tidak benar, silahkan memberikan tanggapan, tapi bukti itu terlihatnya nyata 😊. Kalau saya, ya kalau memang itu salah, ya diterimalah ya ulasannya, memang salah, minta maaf, selesai. CASE CLOSED...!
Tapi tidak semua orang seperti itu kan, ada yang memang sukanya mencari permasalahan 😂, sepertinya hidupnya tidak tenang kalau tidak bermasalah 😄😄. Biarlah yang seperti itu, kita tidak perlu ikut-ikutan mengusiknya, nanti tipikal seperti itu malah akan semakin bahagia karena semakin banyak yang bermasalah dengannya 😅. Abaikan saja, biarkan itu menjadi tanggung-jawabnya dengan sang Pencipta alam raya 😊.
Kita, manusia memang diciptakan sebagai salah satu makhluk-Nya yang sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptanNya lainnya. TETAPI perlu diingat bahwa TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA. Apalagi manusia diciptakan dengan rasa, nah ini yang seringkali menjelma menjadi permasalahan nyata di dunia 😊. RASA yang berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi diri kita. Itulah pentingnya menyeimbangkan antara apa yang ada di pikiran dan apa yang ada di perasaan. Tuhan menciptakan semua yang ada di dunia ini seimbang, ada siang ada malam, ada duka ada suka, ada pria ada wanita, ada kelahiran ada kematian, ada kedatangan ada kepindahan, semuanya berselang seling menjadi satu padanan yang melengkapi satu sama lainnya.
Jadi, jangan pernah berburuk sangka kepada Sang Pencipta alam raya. Yakinlah semua yang ditaqdirkan oleh-Nya adalah yang terbaik bagi kita semua. Ketika kita diberikan kebahagiaan, bersyukurlah, jangan tertawa terlalu berlebihan, menikmati dengan uforia kebebasan. Begitupun ketika kita diberikan ujian kesedihan, permasalahan, tidak seharusnya kita terpuruk meratapinya berlebihan, menangis serasa yang paling kesakitan, apalagi sampai menentang sang Pencipta alam. Justru kesedihan yang diberikan pada kita adalah bentuk kasih sayang dan kerinduan Tuhan agar kita lebih banyak lagi berdoa dan bersabar. Tuhan ingin kita kembali mendekatiNya, berbisik memuji nama-Nya, menceritakan apapun pada-Nya seolah tidak lagi ada batas antara Pencipta dan makhluk ciptaanNya. Itulah bentuk kasih sayangNya pada kita yang sedang diuji kesedihan oleh-Nya. Yakinlah, bisikanmu akan terdengar sampai ke langit-Nya dan semua yang telah kamu lewati akan menjadi sebuah cerita indah pada waktunya 💗💗
Bagaimana jika kesedihan itu membuat kita menjadi saling membenci ?... Janganlah....! Jangan pernah membenci terlalu berlebihan, karena kembali lagi pada satu hal bahwa MANUSIA TIDAK ADA YANG SEMPURNA. Salah satu ketidaksempurnaan itu pastinya adalah yang kalian tidak suka, jika kalian membencinya berarti kalian membenci penciptanya. Jika ada yang menurut kalian tidak baik adanya, yang itu mengganggu kalian, menjadi merasa tidak suka, sebaiknya dinasehati saja, jika tidak juga berubah, ya sudahlah... kembalikan semuanya kepada Sang Pencipta, karena Dialah yang memiliki semua makhluk ciptaanNya. Kita tinggal memohon dan meminta kepada-Nya untuk bisa membukakan pintu hatinya, merubah keburukannya menjadi sebuah kebaikan adanya.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya selama yang kita minta adalah kebaikan semata 😍
JADI, ketika kita memiliki permasalahan yang menurut kita sangat-sangat besar, yakinlah bahwa sebesar apapun permasalahan kita, semuanya sudah ada jalan ceritanya. Lewati, jalani, dan berbisiklah pada-Nya, ceritakan keluh kesah kalian semuanya, hingga tak ada lagi batas antara Pencipta dan makhluk-Nya. Dia yang Maha membolak-balikkan hati semua makhluk ciptaanNya. Tetaplah jalani kehidupan dengan semangat menyala karena nafas kita masih ada, artinya perjuangan kita di dunia masih lama. Ok, maafkan jika ada yang kurang berkenan dan selamat berhari selasa... 😊
sepenuh cinta dari hatiku untukmu...
06 April 2021
Senin, 05 April 2021
Family - Part 3: Mitra yang saling bekerjasama
Sumber gambar: spartabadmintonclub |
Family atau keluarga adalah bagian terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa anggota keluarga lainnya yang tinggal dalam satu atap yang sama, yang memiliki ikatan ketergantungan satu sama lainnya. Menurut Salvicion dan Celis (1998), dalam keluarga terdapat lebih dari dua pribadi yang tergabung, karena hubungan darah, karena hubungan perkawinan, ataupun karena pengangkatan.
Saya pernah membahas tentang Family (keluarga) 2 kali ya, pertama bisa dibaca disini http://immabook.blogspot.com/2011/08/familyistana-terindah-yang-kita-miliki.html dan kedua bisa dibaca disini http://immabook.blogspot.com/2011/12/family-part-2-istana-terindah-yang-kita.html. Apa bedanya sekarang membahas tentang Family (keluarga) lagi?.. Sekarang bisa fokus ke family - keluarga gabungan antara hubungan darah - perkawinan - dan pengangkatan. Ini menarik untuk dibahas.
Sering kita mendengar ataupun membaca banyaknya permasalahan-permasalahan yang dialami dalam suatu keluarga, seperti yang sudah pernah saya tuliskan di 'family part 1' dan 'family part 2'. Apapun itu, banyak hal yang bisa terjadi, sebagaimana yang pernah saya tuliskan dulu bahwa family yang terikat karena hubungan pernikahan ini berasal dari keluarga dengan kebiasaan yang berbeda. Jadi, pastinya selalu ada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Masih ingat kan tulisan saya tentang 'sendok dan garpu' atau 'rel kereta api', itulah family dalam hubungan pernikahan. Masing-masing memiliki peran yang berbeda dengan tujuan yang sama. Satu sama lain saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama.
Ingat, saling bekerjasama, bukan mempekerjakan salah satunya. Bekerjasama-pun harus konsisten dengan apa yang sudah disepakati di awal. Itu penting !! Jika dalam satu hubungan ini tidak terjalin kerjasama yang baik, tapi justru malah fokusnya mempekerjakan salah satunya, ini akan memberikan dampak negatif bagi salah satunya. Mungkin di awal-awal akan baik-baik saja, tapi bisa jadi salah seorang yang merasa dipekerjakan akan merasa lelah. Ini berbahaya dalam suatu hubungan.
Misalkan, si suami bekerja, si istri ibu rumah tangga. Masing-masing memiliki peran dan tugas sesuai dengan yang harusnya dilakukan. Begitupun sebaliknya, jika suami bekerja dan istri bekerja di luar rumah. Tanggung-jawab istri pekerja akan jauh lebih banyak karena secara otomatis dia juga harus bisa mengerjakan semua hal yang ada di rumah sebelum dia pergi bekerja keluar rumah. Jika dalam satu keluarga itu ada ayah-ibu-dan anak2, mereka semua adalah satu kesatuan yang seharusnya SALING BEKERJASAMA. Bukan hanya ayah dan ibu yang bekerja keras, tetapi anak-anak pun juga harus diajari untuk bisa memahami hak dan kewajibannya sebagai seorang anak. Jika semua hak-hak nya telah terpenuhi dengan baik, maka seharusnya seorang anak juga harus melaksanakan kewajibannya dengan baik pula.
Seharusnya jika hal diatas itu berjalan dengan baik, mestinya tidak akan ada permasalahan ya.. 😄.. Tetapi faktanya kan tidak seperti itu. Ada pasangan yang fokus masalahnya pada diri mereka sendiri, ada juga bermasalah antara menantu dan mertua (kasus ini banyak sekali terjadi), ada juga bermasalah antara ayah dengan anak sambungnya, ada yang anak dengan ibu sambungnya, dan masih banyak lagi. Sudah banyak sekali bahasan-bahasan seperti ini dan banyak juga saran-saran solusi mengatasi permasalahan tersebut. Tetapi balik lagi, selalu saja ada kan kasus-kasus seperti itu.
Saya contohkan saja kalau kita kembali ke masa kecil kita. Ketika kita bermasalah dengan ayah/ibu kita, misalkan kita melakukan kesalahan dan dimarahi oleh ibu/ayah kita, sebesar apapun marahnya mereka kepada kita, kita pun juga marah, tetapi selalu bisa berakhir dengan berbaikan dan berpelukan. Kenapa??? karena kita menghadapi permasalahan itu saat itu, dan tidak pernah lari dari masalah. Sementara, seringkali dan banyak terjadi kasus ketika ada permasalahan antara ayah-ibu-anak, maka salah satu selalu lari dari permasalahan itu, lari ke tempat lain yang masih ada hubungan keluarga tadi, misalkan ke nenek/kakek. Salahnya lagi, di tempat pelarian ini justru merasa mendapat perlindungan, bukannya dinasehati seperti "kamu harus pulang, minta maaf, tidak boleh bersikap seperti itu pada orang yang lebih tua, apapun itu", malah diberikan fasilitas, semacam "ya, sudah kamu disini saja" 😄😄. Ini yang semakin memperbesar permasalahan.
Pihak luar ini harusnya bisa menjadi tokoh yang netral, bukan malah menjadi kompor mledug 😄😄, karena bagaimanapun yang namanya family - keluarga yang terdiri dari ayah-ibu-anak pastinya mempunyai tujuan ke arah yang baik. Dan seringkali anak-anak itu tidak paham, bahwa ketika orang tuanya itu cerewet, semuanya adalah untuk kebaikan dia. Mengajari disiplin, rapi, rajin, semua itu nantinya untuk kebaikan dia sendiri. Karena dalam hidup itu memang harus ada aturan, kalau tidak mau ada aturan ya bagaimana..???... di hutan belantara saja juga ada hukum alam, apalagi di dunia manusia 😁
Jadi, apa yang perlu digarisbawahi dalam family kali ini..? Ya, bahwa sebenarnya apapun permasalahan dalam sebuah keluarga, tidak seharusnya pihak luar meskipun itu ada hubungan darah, terlalu ikut campur dan ikut membuat keputusan sendiri. Hal itu sebaiknya tidak dilakukan, biarkan satu bagian terkecil yang terdiri dari ayah-ibu-anak itu menyelesaikan permasalahan mereka di rumah mereka tanpa harus ada salah satu yang selalu lari dan dilindungi. Selayaknya seperti itu.
Ibarat pepatah 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian', itulah seharusnya sebuah kehidupan berjalan. Setiap orang tua pasti mengharapkan yang terbaik untuk anaknya. Mengajari bagaimana kerasnya hidup supaya bisa menghadapi kehidupan ke depannya dengan baik karena apa yang nanti akan dihadapi ke depan itu tidaklah mudah. Ketika seseorang terbiasa dengan kemudahan-kemudahan, keteledoran-keteledoran, kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, maka itu akan menyengsarakan dirinya sendiri di masa depan. Apakah seseorang itu merasa tertekan dengan kedisplinan...?, tertekan dengan hal-hal yang rapi...? sementara semua haknya telah dipenuhi dengan baik, sepertinya hanya Tuhan yang bisa membukakan mata hatinya tentang sebuah kebiasaan yang baik. Sesuatu yang terkesan sulit, jika kita lakukan secara terus menerus, konsisten, akan menjadi sebuah kebiasaan yang tidak sulit lagi. Kita ibaratkan seperti bangun di 1/3 malam, sepertinya berat, tetapi ketika kita memiliki niat yang tulus dan kuat, maka hal itu bisa kita lakukan, dan menjadi sebuah kebiasaan.
Tidak ada manusia yang sempurna dan tidak ada manusia yang selalu benar. Kebenaran dan kesempurnaan itu hanya milik Tuhan, Pencipta alam semesta. Keep fighting...!
imma-san
05 April 2021
Rabu, 31 Maret 2021
The Real "ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA": Jadilah Wanita yang Kuat, Cerdas, dan Berhati Luas
Sumber Gambar:lockdown2020.id |
"ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA" adalah salah satu peribahasa yang memiliki arti mendalam, bukan hanya bagi kaum Jawa meskipun sebenarnya ini masuk dalam budaya Jawa, tetapi arti umumnya secara keseluruhan bisa juga untuk semua golongan diluar kaum Jawa. Peribahasa dalam bahasa Jawa juga dinamakan dengan PARIBASAN. Apa sih, PARIBASAN itu?.. Paribasan adalah rangkaian kata yang tetap penggunaannya, tidak mengandung makna pengandaian, dan bermakna konotatif. Nah, kalau bicara KONOTATIF, pasti kalian juga akan bertanya-tanya, apa sih artinya?.. Makna konotatif sendiri memiliki sebuah bentuk makna yang akan selalu berbeda dari jaman ke jaman. Sehingga hal tersebut tidak akan menjadi tetap.
Nah, ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA disini memiliki arti dalam bahasa Jawa sebagai ' ngandelake KEKUATAN, ngandelake PANGUASA, lan ngandelake KEPINTERAN sing diduweni. Kalau kita artikan dalam bahasa adalah membanggakan KEKUATAN, membanggakan KEBESARAN, dan membanggakan KEPINTERAN/KEPANDAIAN.
Kenapa kita membahas peribahasa satu ini, apa sih yang membuat peribahasa ini unik. Ok, kita akan membahasnya dengan contoh real/nyata peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang penting lagi adalah untuk meluruskan pemaknaan ini karena ada beberapa yang memahaminya secara berbeda. Ini nih yang membuatnya menjadi menarik 😊.
Sekarang kita akan membahasnya dengan memberikan contoh tindakan/kasus/perbuatan/perilaku yang mencerminkan 'Adigang, Adigung, Adiguna' ini, ok.. Let's start it 👍
Beberapa orang salah memahami 'adigang, adigung, adiguna' ini. Mereka (arti mereka disini 'beberapa' orang ya, jangan salah 😆) mengganggap si A (misalkan) membanggakan kekuatannya, membanggakan kebesarannya, membanggakan kepandaiannya, intinya mengganggap bahwa si A ini menyombongkan dirinya sendiri dan latar belakang kehidupannya. Nah, yang perlu kita cermati disini adalah, apakah benar si A seperti yang disangkakan oleh oknum 'seseorang' ini???... 😀.. Kita bedah satu-satu dalam CONTOH, ok.
PERTAMA: Jika si A ini adalah seorang pejabat yang memiliki kekuatan dalam hal ini non fisik ya, memiliki kekuasaan yang membuatnya menjadi sosok yang super/besar, dan sebagai seorang pejabat pastinya si A bukanlah orang yang biasa-biasa saja dari segi intelektualitasnya ~ pintar. Nah, dengan kekuatan, kebesaran, dan kepandaiannya tersebut kemudian dia menindas rakyat kecil, melakukan manipulasi manipulasi demi memperkaya dirinya sendiri, tidak mengutamakan kepentingan rakyat, MAKA si A ini bisa kita sebut sebagai seorang yang dalam peribahasa ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA.
Dari sini paham ya... 😊👍👍
KEDUA: Jika si A ini adalah seorang pejabat yang memiliki kekuatan dalam hal ini non fisik ya, memiliki kekuasaan yang membuatnya menjadi sosok yang super/besar, dan sebagai seorang pejabat pastinya si A bukanlah orang yang biasa-biasa saja dari segi intelektualitasnya ~ pintar. Tetapi dia tetap mengutamakan kepentingan rakyatnya dibandingkan dengan kepentingannya, dia menunjukkan kekuatannya - kebesarannya - dan kepandaiannya untuk memberikan manfaat bagi rakyatnya. MAKA si A ini TIDAK BISA disebut sebagai seseorang yang dalam peribahasa ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA.
Jadi, jangan asal menuduh seseorang itu sebagai seseorang yang SOMBONG, karena itu justru bisa berbalik kepada diri si penuduh sendiri karena dia tidak mampu, dia iri, sehingga dia menuduh seseorang sebagai orang yang SOMBONG. Berhati-hatilah ok... 😀
Jangan mudah menjadi seseorang yang GAMPANG TERSINGGUNG karena itu sangat berbahaya. Jadilah orang yang OPEN MINDED (terbuka menerima kritik, saran, masukan) karena dengan begitu akan membuat menjadi lebih baik dan lebih maju. Jika yang dikatakan itu adalah FAKTA - NYATA, ya tidak seharusnya TERSINGGUNG, karena itu FAKTA, bagaimanapun harus berbesar hati menerima bahwa ya itu BENAR, tidak boleh tersinggung dan marah 😆. Kalau yang dikatakan itu TIDAK BENAR, bukan FAKTA, nah anda/kalian berhak tersinggung dan juga berhak untuk mengklarifikasi kebenarannya.
CONTOH lagi, misalkan hal-hal yang sering tampil di media sosial baik itu berupa gambar/foto, video, dan sejenisnya, sebenarnya itu semua tergantung dari masing-masing individunya baik itu tujuannya, maksudnya, dan alasan dibalik dia melakukan itu. Masing-masing individu memiliki tujuan-maksud-dan alasan yang berbeda. Misalkanpun ada yang bertujuan untuk show-up, itu juga hak mereka sendiri, kalau kalian tidak suka, tidak usah dilihat apalagi difollow 😀, biarkan itu menjadi pertanggung-jawaban mereka sendiri. Pastinya, yang tau apa asli dari tujuan-maksud-dan alasannya adalah dirinya sendiri dan Tuhan.
Sekarang kalau misalkan saya pribadi ya, ketika saya berbagi cerita, aktifitas dan sejenisnya, itu adalah kegiatan sehari-hari yang memang sebenarnya saya lakukan. Saya tidak berpikir negatif orang akan mempunyai penilaian A,B,C,D,E,F dll, itu tidak penting buat saya karena bagi saya adalah ya inilah saya 😄, dan Tuhan itu Maha Mengetahui, Maha Melihat, Maha Mendengar semua apa yang dilakukan oleh UmatNya.
Jadi, kalau misalkan saya berbagi keseharian saya bersih-bersih rumah (menyapu, menge-pel, setrika, memasak, dll) itu adalah hal nyata yang memang saya kerjakan sehari-hari. Lalu, kalau kemudian ada yang mengganggap itu sebagai ADIGANG (sombong dengan kekuatan), Lhaaaaa darimananya keles 😆😆... Sepertinya dia ngga paham apa itu ADIGANG. Gini deh, yang namanya menyapu, menge-pel, setrika, cuci-cuci perkakas, ya pasti pakai kekuatan OKOL 💪 kan 😄, masa' iya pakai tenaga batin, iya kalau saya PENYIHIR, tinggal 'cling!!' langsung semua kerjaan rumah beres 😛. Lalu, dibilang 'ngapain juga mesti dibuat story nyapu2, nge-pel, dll'.. Helloooo, kan story-story saya, halaman-halaman saya, kenapa jadi situ yang ribet 😄😄, kalau nggaa suka, ya jangan dilihat to.. gampang kan.. Daripada situ nuduh2 ADIGANG - sombong kekuatan, yaelaaaah... belajar dulu yang bener makna ADIGANG, tuuuh sudah saya jelaskan diatas tadi 😄😄, baca giiiih...
Kemudian, kalau misalkan saya berbagi tentang bagaimana kita harus tetap bersyukur, bersikap apa adanya, menjunjung kebenaran, semua itu kan FAKTA. Lalu dibilang saya ADIGUNG - menyombongkan kebesaran - kekuasaan, hellooooo... kebesaran apapula 😄😄, lha wong saya ini lho cuma orang biasa, meskipun saya bekerja kantoran, saya tetap bekerja rumahan juga, jalan kaki juga biasa, naik angkot juga biasa, teruuuus dibilang sombong kekuasaan itu darimana keles... 😄😄.. Yaelah... ampun bang jago !! 😁.
Ketiga, ketika saya berbagi tentang beberapa pencapaian, itu untuk memotivasi supaya tetap bisa berkarya buat diri saya sendiri dan memotivasi orang lain. Terus, dibilang saya ADIGUNA - menyombongkan kepintaran - kepandaian, haduuuuh.... lha gimana coba 😄😄.. Sepertinya Anda ya yang bilang ADIGANG-ADIGUNG-ADIGUNA itu harus banyak-banyak intropeksi diri dan intropeksi hati 😄😄, HATI Anda sakit...!! Serius..!!... Harusnya Anda itu merenung, berkaca ya, bahwa ya itu benar, jadi harus bisa legowo, kalau salah ya minta maaf, kalau tau ada yang salah ya dinasehati supaya baik, bukan malah menuduh orang ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA seenaknya TANPA PAHAM artinya 😀. Justru, kelebihan energi anda itu gunakan untuk menasehati yang salah-salah itu, yang malas-malas itu, yang kemenyek-kemenyek itu, yang jorok-jorok itu. Gunakan energi anda untuk memperbaiki itu, menasehati. Jangan malah yang berniat baik dimusuhi, dibilang SOMBONG, lalu yang salah dilindungi, dibenarkan. Renungkan itu..! Mungkin di dunia kalian MENANG, tapi Tuhan itu Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha segalanya. Yakinlah, karma itu akan datang baik itu secara KONTAN ataupun KREDIT 😄😄.
Sekarang CONTOH lainnya nih yang lagi booming dan memang ini itu banyak terjadi di kehidupan sehari-hari, cuma bedanya mungkin yang banyak itu kebetulan bukan public figur, jadi tidak terlihat. Tapi tetap menarik untuk dibahas, karena masih ada kaitannya dengan ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA.
Apa siiih... ok, kita bahas sekarang ya.
Jika kalian update kasus salah satu tokoh ahli hukum yang mempunyai istri seorang seniman (bisa dibilang seniman ya, karena dia pelukis, pembuat berbagai macam kue, menyanyi juga), pasti langsung nyambung ya 😁.. Ada IG nya ma****ko, saya salah satu follower beliau 😄😄 dan feeling saya adalah beliau di pihak yang benar, bukan karena sesama wanita ya 😄 tapi memang iya, karena saya memiliki sense yang sama. Kalau kita akhir-akhir ini baca dari dua kubu, baik dari pihak si istri ma****ko dan dari pihak anak tiri suaminya si ahli hukum ini, menurut saya ma****ko yang benar 😄😄. Kenapa saya bisa berargumen begitu?..
Karena saya salah satu follower mereka berdua, menurut saya, si istri ma****ko ini adalah tipe yang rajin, rapi, kreatif, sederhana, pintar, bisa segala hal. Jadi ketika si anak tiri suaminya ini mengatakan bahwa 'tertekan' dengan istri ayahnya ma****ko ini, agak aneh menurut saya. Kenapa baru sekarang bilang seperti itu, setelah 20 tahun lamanya 😄😄. Kalau dari kacamata saya, bisa jadi mereka memiliki kebiasaan yang BERBEDA. Si ibu/istri ini kan tipe yang rapi, rajin, pinter, kreatif, bisa segala hal, sederhana, nah kemungkinan si anak tirinya ini memiliki kebiasaan yang sebaliknya 😄😄. Sehingga hal ini yang bisa memicu konflik kecil kecil yang dipendam menjadi besar.
Saya paham betul, karena saya merasakan sendiri posisi seperti itu. Ketika kita tipe yang rapi, suka kebersihan, disiplin kemudia bergabung dengan tipe yang jorok, slebor, tidak disiplin, itu betul2 menguras hati dan emosi 😄😄. Apalagi kalau kemudian pihak luar ikut campur, wah bisa tambah runyam.
Seperti si ma****ko ini, ketika pihak luar ikut campur, kemudian si suami membuat keputusan mengusir istrinya (si ma****ko ini) dan membangun tembok yang menutup akses antara rumah mereka dengan rumah orang tua ma****ko karena rumahnya bersebelahan. INI NYATA dialami ma****ko dan juga dialami orang lain hanya saja kebetulan bukan public figur 😄😄
Lalu apa kaitannya dengan ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA ????
Yah, sikap si suami yang mengusir dan membangun tembok penutup akses inilah yang masuk kategori ADIGANG ADIGUNG ADIGUNA. Seorang suami yang baik, TIDAK SEHARUSNYA melakukan pengusiran terhadap istrinya. Apalagi sudah banyak yang telah dilakukan istrinya untuk dia dan keluarganya. Apalagi, selama pernikahan tenyata istrinya tidak dinafkahi, nah lhooo ... ini kategori sikap suami yang dzolim. Jika keluarga suami mendukung si suami, berarti sekeluarga adalah kumpulan orang-orang yang dzolim 😄😄, no worry... Tuhan itu Maha Adil, pasti akan ada balasannya.
Apalagi si anak tiri yang seorang perempuan juga berstatement negatif tentang istri ayahnya (sang ibu sambung), itu adalah perilaku yang buruk. Tidak seharusnya dia sebagai anak memperkeruh suasana rumah tangga ayahnya. Apalagi pastinya sudah banyak yang telah dilakukan ibu sambungnya untuk ayahnya dan dirinya. Ini seperti kacang lupa kulit, kebaikan dilupakan, dibalas dengan hal-hal jahat. Menyedihkan... tapi NYATA
Seorang istri juga manusia biasa, meskipun terlihat sempurna karena cantik, rapi, rajin, disiplin, suka memasak, menata rumah, berprestasi, dia tetaplah manusia biasa. jadi, jika ada hal-hal kekurangannya, harusnya bisa disikapi dengan baik. Apalagi, ternyata selama ini tidak pernah dinafkahi, nah lhooo..berarti sebenarnya ada andil kesalahan dari si suami. Itu harusnya saling dikoreksi.
Tindakan main usir dari rumah oleh seorang suami kepada istrinya, itu sangat tidak dibenarkan. Padahal ma****ko wanita mandiri ya, dia tidak pernah meminta hak harta apapun, aset namanya dari suaminya saja tidak punya, semua milik suami, nah lhoo...tapi bagaimanapun dia seorang wanita yang punya perasaan.
Dari sini kita belajar bahwa pertama: WANITA harus mempunyai kekuatan, kekuatan disini adalah kemandirian. Jangan hanya mengandalkan apa-apa dari para pria sebagai suami, memang itu sebenarnya adalah TUGAS dan KEWAJIBAN seorang suami untuk mencukupi semua kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan istrinya. Tetapi, kita sebagai wanita tetap harus mandiri. Kedua, sebagai WANITA harus berhati luas - ini bisa dikategorikan sebagai kebesaran, keluasan hati. Seperti apapun perlakuan suami yang tidak baik, tidak sesuai kepada kita sebagai seorang istri, ya kita harus berhati luas. Jangan pernah membalas dengan ketidak baikan yang sama, tetapi doakan agar sang suami menjadi suami yang baik, yang bertanggung jawab, yang lembut hatinya. Ketiga, sebagai WANITA harus cerdas - pandai. Ini sangat penting untuk mendukung kemandirian dan keluasan hati.
JADI, bagi kalian para wanita (khususnya yang memiliki suami), ingat ada yang salah satu tulisan mengatakan bahwa SUAMI ITU ADALAH TITIPAN, jadi sewaktu-waktu bisa diambil, tidak bersama dengan istrinya selamanya. Diambil (Tuhan) karena meninggal, atau diambil pelakor 😄😄, ataupun diambil pihak lain karena terhasut untuk dipisahkan, misalnya dalam kasus ma****ko ini dihasut anak tiri 😄😄, sehingga si suami mengusirnya (mengusir istrinya) dari rumahnya.
Jangan bangga menjadi wanita/perempuan yang selalu dilayani pria, kemana-mana harus diantar, menyuruh-nyuruh ini itu. Jika suatu saat pria tempat anda bergantung itu pergi, anda-pun juga akan menjadi orang yang sengsara karena tidak ada tempat bergantung lagi 😄😄.
Bagaimana kalau misalkan wanita mandiri lalu dibilang sombong - adigang adigung adiguna??? yaaaa itu orang yang mengatakan adigang adigung adiguna perlu periksa ke dokter jiwa, karena hatinya sakit parah terkena iri hati hasut dengki 😄😄
Satu hal lagi, jangan terlalu mengagung-agungkan harta duniawi, seperti diatas tadi, sengaja membangun tembok pembatas untuk menutup akses. Itu tidak kekal, tidak akan terbawa di alam kubur. Apalagi jika ada seseorang yang dengan arogannya meruntuhkan dan membangun tembok tanpa berempati kepada bangunan di sebelahnya, ini yang namanya ADIGANG ADIGUNG ADIGUNA. Merasa memiliki kekuatan dengan uangnya merubuhkan, menyekat, membangun, tanpa perduli bangunan di sebelahnya rusak. Merasa memiliki kekuasaan karena hak dia, jadi dia bebas membangun sesuai keinginannya tanpa memperdulikan bangunan disebelahnya berdampak rusak akibat bangunan dia. Merasa memiliki kepandaian, lebih pandai sehingga bisa menginjak-injak orang lain, memperbudaknya untuk dijadikan tukang bersih2 bangunannya, tukang pembuat kopi bagi para tukangnya. INI justru yang disebut ADIGANG ADIGUNG ADIGUNA 😉
Ok, semoga kita semua dijauhkan dari sifat2 negatif tersebut. Sepintar apapun kita, sekaya apapun kita, sekuat apapun kita, tetaplah menjadi orang yang sederhana, yang berempati pada orang lain, yang pandai bersyukur dan mengingat sekecil apapun yang pernah orang lain lakukan untuk kita dengan tulus, tidak seharusnya dibalas dengan kejahatan. Tetaplah menjadi WANITA yang kuat - berhati luas - dan cerdas yang selalu menjadi panutan dan kebanggaan keluarga - teman - dan para sahabat tercinta. Keep Fighting...!!
imma-san
Minggu, 21 Maret 2021
Photography: challenging, interesting, not boring, and refreshing
Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar tentang 'PHOTOGRAPHY'....? Hmmm... pasti langsung fokus pada hasil foto, benar-kan?.. 😀.. Apakah kalian tahu bahwa untuk mendapatkan hasil foto yang bagus itu tidak hanya sekedar jeprat jepret atau klak klik saja 😄, karena memotret itu perlu bakat, perlu sense/rasa, dan yang utama adalah perlu belajar.
Nah, kali ini saya akan berbagi kisah tentang bagaimana suka duka memotret sebuah product. Jadi, untuk memotret sebuah product itu ada beberapa teknik komposisi. Memotret disini tidak menggunakan kamera profesional lho ya, tapi hanya menggunakan kamera HP dan itu bisa merk apa saja. Menurut saya, jenis kamera/hp itu memang mempengaruhi, tetapi faktor human/pemotret juga sangat mempengaruhi. Disini pasti kita semua berpendapat sama, iya kan?.. 😊...
Oke, kita kembali ke memotret product tadi ya, jadi kita wajib mengenali fasilitas yang ada pada kamera HP kita masing2, karena tiap hp memiliki fasilitas yang berbeda. Disini, kita akan menggunakan foto 'pro'. Kalian bisa cek di kamera hp masing2. Nah, disitu ada pengaturan ISO, EV, WB dll. Masing-masing memiliki ukuran yang berbeda, kita bisa mencoba satu demi satu tiap level untuk melihat bagaimana perbedaan hasil foto yang kita dapatkan.
Sumber: Dokumen imma-san |
Foto diatas adalah salah satu contoh hasil foto dengan pengaturan EV yang berbeda-beda. Apasih EV ini..???... EV merupakan satuan pengukuran cahaya untuk fotografer. Fitur ini berfungsi untuk mengatur pencahayaan seperti di dalam ruangan. EV biasanya dikombinasikan dengan peraturan aperture dan shutter speed. Di tempat terang, nilai EV cenderung lebih tinggi, dan sebaliknya (www.phonegraphyindonesia.com).
Sumber: Dokumen imma-san |
Kedua adalah pengaturan ISO, sebagaimana hasil foto diatas. ISO adalah suatu ukuran untuk menentukan tingkat sensitivitas cahaya pada sensor kamera. Jika Anda melakukan setting ISO dengan tingkat yang tinggi maka, akan semakin sensitif sensor cahaya-nya. Cahaya yang masuk membuat sensor kamera lebih kuat (www.jpckemang.com).
Sumber: Dokumen imma-san |
Sejauh dari pengaturan ini sih masih terbilang mudah ya, karena semuanya sudah tersedia di kamera hp masing-masing, hanya tinggal kita pilih-pilih untuk motret product-nya. Jadi, hasil dari pengaturan ke-3 elemen diatas :
- shutter speed (berapa lama lensa membuka)
- apperture (seberapa besar bukaan lensa)
- ISO (berapa banyak tentara semut yg bekerja mengumpulkan cahaya) ini istilah yg serin digunakan utk mengandaikan ISO.
Makin besar ISO = makin banyak jumlah semutnya. Hasilnya foto akan semakin terang. Tapi ISO yg terlalu besar pada batas ISO tertentu akan membuat foto menjadi noise (nilainya berbeda2, tergantung jenis kamera/hp).
Nah, yang menantang pertama adalah ketika kita belajar memotret dengan sisi pencahayaan yang berbeda-beda.
JENIS CAHAYA
- Natural light (cahaya matahari)
usahakan cahaya yg jatuh di objek tidak keras (cahaya yg lembut), untuk mengatasinya gunakan difusser = berfungsi menyaring cahaya.
Memotret pada saat Golden Hour (jam 7-9 pagi) dan sore (jam 4-5).
- Artificial light.
Menggunakan lampu2 seperti di studio foto
ARAH CAHAYA.
Yg biasa digunakan untuk foto produk:
- Backlight (cahaya dari belakang) posisi jam 12
- Sidelight (cahaya dari samping) posisi jam 9,3
- rim light (cahaya dari arah diagonal) posisi jam 10,11,1,2
Maksudnya jika kita bayangkan gambar jam.
Objek ada di tengah2 jam
Pemotret ada di posisi jam 6.
posisi jam 12 (tepat di belakang objek)
Demikian seterusnya
Sumber: siskati266.blogspot.com |
Sumber: kelas KOMOCAN - elfi zahara |
Hasil foto dengan pengaturan pencahayaan (Dokumen imma-san) |
Kondisi di balik layar pemotretan (Dokumen imma-san) |
Kondisi dibalik layar pemotretan (Dokumen imma-san) |
Kondisi dibalik layar pemotretan (Dokumen imma-san) |
Sumber: Dokumen imma-san |
Sumber: Dokumen imma-san |
Sumber: Dokumen imma-san |
Sumber: Dokumen imma-san |
Bagaimana..???... menarik bukan..?... Nah, kalau kalian mau lihat lebih banyak lagi foto-foto hasil belajar saya, bisa cek di https://www.facebook.com/imma.w.agustin/