ORANG-ORANG yang tidak memiliki ketaqwaan kepada Allah swt dalam hatinya, dan imannya sangat lemah terhadap kehidupan akhirat, hanyalah menginginkan keduniaan. Mereka meminta kekayaan, harta benda, dan kedudukan hanyalah untuk kehidupan di dunia ini. Allah memberitahu kita bahwa orang-orang yang hanya menginginkan keduniaan tidak akan memperoleh pahala di akhirat. Tetapi bagi orang-orang yang beriman, mereka berdoa memohon dunia dan akhirat karena mereka percaya bahwa kehidupan di akhirat sama pastinya dan sama dekatnya dengan kehidupan dunia ini. Tentang masalah ini, Allah swt menyatakan sebagai berikut:
“Diantara manusia ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhanku, berilah kami (kebaikan) di dunia’, dan tidak ada baginya bagian di akhirat. Dan diantara mereka ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka’. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya”.
(Q.S. Al Baqarah : 200-202)
(Q.S. Al Baqarah : 200-202)
ORANG-ORANG yang beriman juga berdoa memohon kesehatan, kekayaan, ilmu, dan kebahagiaan. Akan tetapi, semua doa mereka adalah untuk mencari keridhaan Allah dan untuk memperoleh kebaikan bagi agamanya. Mereka memohon kekayaan, misalnya adalah untuk digunakan di jalan Allah swt. Berkenaan dengan masalah ini, Allah memberikan contoh tentang Nabi Sulaiman di dalam Al Qur’an. Jauh dari keinginan untuk memperoleh dunia, doa Nabi Sulaiman untuk meminta kekayaan adalah demi tujuan mulia untuk digunakan di jalan Allah, untuk menyeru manusia kepada agama Allah, dan agar dirinya sibuk berdzikir kepada Allah. Kata-kata Nabi Sulaiman sebagaimana yang diceritakan dalam Al Qur’an menunjukkan niatnya yang ikhlas:
“Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik karena ingat kepada Tuhanku”.
(Q.S. Shad : 32)
(Q.S. Shad : 32)
MAKA, Allah swt mengabulkan doa Nabi Sulaiman a.s. tersebut dengan mengaruniakan kepadanya kekayaan yang sangat banyak di dunia dan ia akan memperoleh pahala di akherat. Dalam pada itu, Allah juga mengabulkan keinginan orang-orang yang hanya menghendaki kehidupan dunia, namun azab yang pedih menunggu mereka di akherat. Keuntungan yang telah mereka peroleh di dunia ini tidak akan mereka peroleh lagi di akherat kelak. Kenyataan yang sangat penting ini diceritakan dalam Al Qur’an sebagai berikut:
“Barangsiapa menghendaki keuntungan di akherat, akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia, Kami akan memberikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia, dan tidak ada baginya bagian sedikitpun di akherat”.
(Q.S. Asy Syura : 20)
(Q.S. Asy Syura : 20)
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang, maka Kami segerakan baginya di dunia apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir”.
(Q.S. Al Isra’ : 18)
*****
“Orang yang berakal itu ialah orang yang diikat oleh akalnya dari segala perbuatan tercela”
(Q.S. Al Isra’ : 18)
*****
“Orang yang berakal itu ialah orang yang diikat oleh akalnya dari segala perbuatan tercela”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar