Senin, 10 Mei 2010

Dengan BERSYUKUR, "rumput" di kebun sendiri bisa LEBIH INDAH daripada "rumput" di kebun tetangga...


MANUSIA dilahirkan dengan kondisi yang berbeda-beda, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan yang beragam. Itulah sebabnya, satu sama lain saling membutuhkan dan bisa saling melengkapi. Dan tak jarang hal itu juga yang membuatnya menjadi suatu DILEMA, PROBLEMA, dan PETAKA. Kenapa saya katakan demikian, karena tidak semua manusia bisa mengerti, memahami, dan menerima dirinya apa adanya. Sebagian mungkin bisa bersikap bijak, tetapi sebagian yang lain tidak demikian.

Sebagai contoh, ada orang yang piawai berbicara soal politik, ada yang piawai berbicara soal sosial, ada yang piawai berbicara soal religi, ada yang piawai berbicara soal teknologi, kesehatan dan segala macam yang lainnya. Tetapi ada juga yang tidak piawai berbicara dalam hal apapun, tapi pasti memiliki kelebihan di bidang yang lain yang dia sendiri tidak menyadarinya.

Semuanya memiliki bagian-bagiannya masing-masing, baik itu secara fisik maupun secara intelektual. Ada yang secara fisik tampan dan cantik juga cerdas dan pintar, tetapi ada yang secara fisik biasa saja tetapi sangat cerdas dan pintar, ada yang secara fisik sangat tampan dan cantik tetapi TIDAK cerdas, ada yang secara fisik BIASA saja dan TIDAK cerdas.

Apapun itu semuanya adalah ANUGERAH, tinggal bagaimana kita membuatnya menjadi lebih berarti baik bagi diri kita sendiri ataupun bagi orang lain.

Sayangnya, seringkali dalam kehidupan nyata hal itu kurang disyukuri oleh para manusia itu sendiri. Kecanggihan teknologi dan ketidaksadaran diri memicu sebagian manusia bertindak tidak manusiawi. Terus menerus merasa kurang dan masih bermain-main di belakang layar dengan banyak pria dan banyak wanita.

Jika ada pepatah bahwa: "Rumput di kebun tetangga lebih hijau daripada rumput di kebun sendiri".. Sebenarnya semuanya kembali kepada para individunya sendiri. Jika kita menengok semua "rumput" di kebun-kebun tetangga, PASTI-lah semuanya terlihat LEBIH BEDA. Karena kembali lagi kepada yang saya jelaskan di atas bahwa manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing yang berbeda-beda.

Seorang teman mengatakan bahwa istri tetangga LEBIH CANTIK atau suami tetangga LEBIH TAMPAN atau tetangga sebelah LEBIH MAKMUR dan sebagainya...

Hhhhhhhhh... sebenarnya semua itu HANYA kelihatannya saja, karena TAK ADA yang sempurna. Secantik apapun atau seganteng apapun atau sepintar apapun atau sekaya apapun, semuanya PASTI memiliki kekurangan juga.

Karena yang namanya FISIK dan MATERI itu tidaklah kekal, semuanya tak ada yang kekal. Hanya TUHAN Yanga Maha Kuasa yang bersifat kekal.

Dan hendaknya sebagai manusia, kita HARUS bisa mensyukuri apapun yang ada pada diri kita masing-masing dan menyadari bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya TIDAK ABADI.

Jangan merasa berkecil hati jika tidak bisa berbicara tentang politik, sosial, ekonomi, teknologi, kesehatan, puisi, budaya, dan sejenisnya karena saya yakin dibalik semua itu pasti ada kelebihan lain yang orang lain tidak memilikinya...

Jangan juga merasa rendah diri jika tidak cantik dan tidak tampan, karena semua itu tidaklah kekal. Kecantikan dan ketampanan secara fisik hanyalah sementara... Yang lebih UTAMA adalah kecantikan dan ketampanan HATI.

Karena dengan kecantikan dan ketampanan HATI akan membuat kita menjadi sosok yang selalu bersyukur dengan apapun yang ada di diri kita masing-masing.

Dengan BERSYUKUR akan membuat kita menyadari bahwa "rumput" di kebun kita sendiri LEBIH INDAH daripada di kebun tetangga...Dengan BERSYUKUR maka kita akan melihat “rumput” tetangga sebagai suatu motivator bagi kita untuk menjadi lebih baik dalam segala hal sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam tatanan agama kita masing-masing.

Sekali lagi TAK ADA manusia yang sempurna, justru dengan ketidaksempurnaan ini mari kita berusaha menjadi seseorang yang lebih baik dalam segala hal, tidak lagi bermain api, tidak lagi bermain mata dan tidak lagi bermain di "kebun" tetangga kecuali kebun FARMVILLE ya hehehehehe...

*Salam sejuk dari negeri sakura...

By: imma.w.a.
Design and Planning Laboratory
Sakura-ku, Saitama-shi
Japan
May 10, 2010
at 18.56 pm




Tidak ada komentar: