Minggu, 06 Februari 2011

Safe our life and our child.... (*Waspadai Pornografi dan Kematian "mendadak" dari kehidupan kita & anak-anak kita...)

PORNOGRAFI, sepertinya sudah tidak begitu asing lagi di telinga kita bukan saja akhir-akhir ini kembali booming tetapi sudah sejak beberapa tahun lalu sudah pernah menggoncangkan negara kita tercinta. Jika "pornografi" di waktu-waktu lalu masih terkait dengan masalah-masalah dan kehidupan orang dewasa, tetapi saat ini menjadi lebih PARAH karena terkait dengan kehidupan anak-anak kita, penerus bangsa yang seharusnya benar-benar kita jaga kehidupannya dari hal-hal yang belum semestinya hinggap di kehidupan mereka.

Banyak media pengantar "pornografi" yang sangat berbahaya bagi kehidupan anak-anak kita yang tak pernah kita sadari keberadaannya. Seperti misalkan buku, dari sebuah buku komik yang ternyata berisi gambar-gambar "dewasa" yang sebenarnya belum pantas dilihat dan dibaca oleh anak-anak, tetapi pada kenyataannya bisa kita jumpai di beberapa toko buku ternama di negara kita. Buku-buku sejenis ANIME mungkin adalah hal biasa bagi negara Jepang dengan kehidupan yang pastinya berbeda dengan karakteristik budaya negara kita tercinta. Tetapi, kenyataannya buku-buku komik ANIME Jepang itu bisa sampai tercetak di negara kita dan terdistribusi dengan baik di beberapa toko buku yang pada akhirnya dibeli dan dibaca oleh anak-anak kita. Benar-benar sangat menyedihkan.... >_<....

Belum lagi video-video "porno" yang ternyata bisa dengan mudah didapatkan dimana saja dan dibeli oleh kalangan anak-anak dan remaja sekolah dengan bebasnya di negara kita, benar-benar sangat memprihatinkan... >_<...

Ditambah lagi adanya beberapa penelitian tentang semakin menurunnya tingkat virginitas pelajar dan wanita single di negara kita khususnya di beberapa kota besar seperti: Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya. Ini semua sangatlah menyedihkan.... >_<...

Cobalah kita lihat bagaimana perilaku dan pergaulan anak-anak dan remaja saat sekarang yang sangat mencemaskan. Beberapa anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sudah bergaya dan berperilaku seperti layaknya orang dewasa. Dengan centilnya mengatakan: "Hey loe,loe dan loe.... cariin gue cowok dong yang mau perkosa gue...".... Wow..!!!.... bisakah anda percaya semua ini ada dan nyata terjadi???... tappii memang inilah kenyatan yang ada sekarang ini, benar-benar merupakan bencana nasional bagi negara kita tercinta....

Juga kenyataan semakin meningkatnya anak-anak remaja yang dengan sengaja melakukan tindakan "prostitusi" hanya demi uang dan demi kesenangan semata karena mereka merasa "tidak nyaman" dan "tidak bahagia" dengan kehidupan di rumahnya. "Prostitusi" yang pada jaman dahulu lebih identik dengan wanita dewasa, saat ini sudah menyerang remaja-remaja putri dan juga remaja-remaja putra. Seperti kenyataan yang pernah ditampilkan di salah satu acara life televisi swasta di negara kita, seorang remaja putra melakukan tindakan "prostitusi" dalam hal ini menjajakan dirinya demi kepuasan "om-om senang" dan "tante-tante girang" hanya demi uang dan karena ketidakbahagiaan dalam keluarganya. Bisakah anda bayangkan hal seperti ini dari waktu ke waktu semakin meningkat persentasenya di negara kita tercinta???.... Sungguh ironis..!!!...

Semakin melemahnya moral manusia-manusia dewasa di negara kita benar-benar mengancam anak-anak dan remaja generasi penerus bangsa yang kita miliki. 

Jika pada jaman dahulu, memiliki seorang anak "perempuan" adalah sesuatu hal yang benar-benar memerlukan penjagaan lebih daripada seorang anak "laki-laki", tetapi pada kenyataannya sekarang tidaklah demikian. Memiliki seorang anak "laki-laki"-pun juga memerlukan penjagaan yang tak jauh beda dengan seorang anak "perempuan"..... Jika dahulu, sasaran utama TINDAKAN PELECEHAN SEKSUAL lebih mengarah kepada anak-anak "perempuan" tetapi saat sekarang anak-anak "laki-laki"-pun juga menjadi sasaran tindakan pelecehan seksual. Benar-benar sangat menyedihkan.... >_<....

Dalam hal ini, saya ingin menyampaikan pendapat saya berkenaan dengan anak-anak dan remaja di negara kita terkait dengan sikap kita sebagai manusia dewasa. Sebagai manusia dewasa khususnya bagi kita yang sudah mempunyai anak, selayaknyalah kita ini sebagai orang tua bersikap bijaksana dalam mendidik anak-anak kita. Jangan hanya melimpahi mereka dengan materi saja karena sebenarnya bukan itu yang mereka inginkan. Tetapi anak-anak itu lebih membutuhkan perhatian dan kasih sayang, khususnya bagi yang berusia belasan atau menginjak remaja. 

Sebagai orang tua, seharusnya kita bisa menyediakan rumah yang nyaman dan kehidupan yang hangat bagi anak-anak kita. Karena dari kehangatan keluarga itulah mereka merasa nyaman dan bahagia. Keluarga yang utuh, penuh kasih sayang dan perhatian adalah dambaan setiap anak dimanapun mereka berasal dan berada. Anak-anak itu adalah titipan dari Yang Maha Kuasa yang diberikan kepada kita untuk bisa kita rawat, kita sayang, kita didik dengan baik. Mereka tidak lahir karena kemauan mereka sendiri, mereka lahir karena kita sebagai pasangan orang tuanya dan karena Tuhan menitipkannya kepada kita. Jadi, sudah sewajibnyalah kita memelihara, menyayangi dan mengasihi mereka sekuat kemampuan kita karena itu adalah tanggung jawab kita kepada Tuhan.

Ada beberapa point penting yang ingin saya sampaikan disini:
  1. Jika kita memiliki anak lebih dari 1, usahakan memberikan kasih sayang yang sama pada mereka. Dan usahakan jangan pernah memberikan beban lebih kepada anak yang lebih besar kepada adiknya. Anak-anak itu semuanya adalah tanggung jawab kita, jadi jangan pernah membagi tanggung-jawab kita kepada salah satu anak. Apalagi jika anak yang lebih besar itu sedang taraf pertumbuhan remaja. Anak-anak remaja sedang masanya mulai bisa mengeluarkan pendapat, menyela dan mengeksplorasi apapun tentang lingkungannya. Jadi, ketika dia diberikan beban tanggung jawab lebih untuk menjaga adiknya, hal itu bisa menjadi beban untuknya yang mungkin membuatnya lari dari itu semua keluar rumah,ke lingkungan yang kita sendiri tak tau bagaimana dan seperti apa.... JADI, sebagai orang tua seharusnyalah kita memberikan perhatian kita lebih kepada anak-anak remaja kita ini. Bukan sekedar perhatian, tetapi juga penjelasan tentang hal-hal yang mungkin baru saja mereka kenal di usia remaja. Jangan membebani mereka dengan tanggung jawab yang belum seharusnya mereka sanggup kerjakan dan jangan pernah menyalahkan mereka jika ada hal-hal yang terjadi terhadap anak yang lebih kecil. Karena anak remaja begitu rentan, jadi kita sebagai orang tua harus bisa memahami ini dengan lebih baik dan lebih sabar.
  2. Sebagai orang tua, berusahalah untuk bersikap bijaksana, mampu memilah-milah mana hal-hal yang terkait dengan rumah/keluarga dan mana yang terkait dengan lingkungan pekerjaan/kantor. Kenapa saya katakan demikian???.... Karena kebanyakan, ketika terjadi permasalahan di lingkungan pekerjaan/kantor, hal itu terbawa ke rumah kepada keluarga. Khususnya pada wanita sebagai seorang ibu dan pekerja, ketika ada permasalahan di tempat kerja atau permasalahan dengan pasangan/suami, maka tak jarang anak menjadi sasaran kemarahan. Ini benar-benar menyedihkan dan sangat tidak adil bagi para anak. JADI, usahakan bersikap bijaksana dalam hal ini. Bedakan mana permasalahan pekerjaan dan mana kehidupan rumah/keluarga. Ingatlah bahwa anak-anak itu tidak pernah meminta kita sebagai orang tuanya, mereka tidak pernah memilih untuk dilahirkan. Jadi ketika kita mempunyai anak-anak itu di kehidupan kita, perlakukan mereka dengan baik dan sepenuh kasih sayang karena mereka adalah titipan sementara yang nantinya akan dimintai pertanggungan jawabnya oleh Tuhan di akhirat nantinya kepada kita selaku orang tua mereka.
  3. Sebagai orang tua, sepatutnya kita lebih menurunkan EGO yang ada pada diri kita masing-masing. Karena pada kenyataannya, begitu banyak pasangan suami istri yang lebih mengutamakan EGO mereka masing-masing. Misalnya saja: begitu mudah memutuskan BERCERAI hanya karena hal-hal kecil, perbedaan kecil ataupun hal-hal yang sebenarnya masih bisa untuk diminimalisasi. Keputusan BERCERAI disaat ada anak-anak diantara mereka, yang pada akhirnya anaklah yang menjadi KORBAN terbesar dari perceraian tersebut. Seharusnya sebagai pasangan suami istri sekaligus orang tua dari anak-anak, mereka harusnya lebih bisa memikirkan bagaimana atau apa yang akan terjadi dengan anak-anak jika mereka bercerai. Jangan hanya memikirkan EGO mereka sendiri, bercerai karena ingin terbebas dari rasa-rasa tak nyaman atau rasa-rasa tersakiti dan sebagainya, rasa-rasa yang hanya mereka pikirkan, tetapi mereka TIDAK PERNAH memikirkan bagaimana perasaan anak-anaknya jika orang tuanya bercerai.
JADI, menurut saya... tugas dan kewajiban sebagai orang tua itu tidaklah mudah, sebagai manusia dewasa dan sekaligus sebagai orang tua, kita harus bisa MENEKAN EGO kita masing-masing untuk kebahagiaan anak-anak kita.  Bukankah kita selaku pasangan suami-istri yang membuat anak-anak itu lahir diantara keluarga kita, anak-anak itu tidak pernah meminta dilahirkan tetapi kita yang membuat mereka lahir karena Tuhan yakin kita mampu untuk merawat titipanNya dengan baik. Anak-anak itu berhak mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang utuh dari ayah dan ibunya selaku kedua orang tua yang menyebabkan mereka lahir di dunia ini. JADI, ketika ada pasangan suami-istri yang lebih mementingkan EGOnya dengan BERCERAI, sudah selayaknya mereka selaku orang tua meminta maaf kepada anak-anak mereka karena mereka telah membuat anak-anak itu hidup dalam KETIDAK-UTUHAN dan kebahagiaan yang TIDAK SEMPURNA.

Jika saat ini kita selaku manausia dewasa yang sekaligus juga para orang tua dari putra putri tercinta kita, lakukan tindakan bijaksana semampu kita dari sekarang. Tak pernah ada kata terlambat untuk memulai suatu hal yang baik demi kebahagiaan putra putri kita. Lingkupi putra putri kita dengan kasih sayang, perhatian, dan penjelasan terbaik selama di rumah agar mereka merasa cukup nyaman dan bahagia dalam hidupnya sehingga tidak lari keluar kepada hal-hal yang dapat menjerumuskan mereka kepada hal-hal yang tidak baik yang mengancam masa depan mereka. Tanamkan dan ajarkan agama sebagai pondasi bagi kehidupan mereka. Tidak hanya sekedar kata-kata tetapi wujudkan juga dalam kehidupan nyata kalian selaku para orang tua, karena pada dasarnya para anak-anak itu meniru dan melihat. Jadi, jika kita selaku orang tua melakukan dan mengaplikasikan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan nyata sehari-hari maka anak-anak kita pun juga akan meniru dan melakukan hal yang sama. Lingkupi kehidupan rumah tangga kita dan anak-anak kita dengan kasih sayang, perhatian, penjelasan dan agama yang baik mulai dari hari ini sampai nanti. Turunkan EGO kita sebagai manusia dewasa dalam permasalahan antara suami-istri, demi kebahagiaan dan masa depan putra putri kita tercinta.... ^_^....

KEDUA, saya ingin menyampaikan pendapat saya berkenaan tentang "kematian mendadak" yang sekarang sedang banyak terjadi, khususnya seperti "kematian mendadak" salah satu artis sekaligus anggota dewan di negara kita tercinta.

Pada dasarnya kita semua tahu bahwa MATI dan HIDUP semua manusia itu sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Kita semua tidak ada yang tau sampai kapan batas hidup kita di dunia ini, apakah besok kita masih bisa hidup ataukah tidak. Pastinya, jika kita bicara hari ini, maka hari inilah saat terakhir kita karena besok kita tidak tahu apa yang akan terjadi.

Kita tidak bisa mengatur "nyawa" kita sendiri apalagi "nyawa" orang-orang terdekat kita yang kita sayangi. Sejujurnya ketika mengingat semua itu akan membuat kita sadar bahwa kita bukanlah siapa-siapa, kita tidak bisa apa-apa di dunia ini terkait dengan "nyawa" di tubuh kita apalagi "nyawa" di tubuh orang-orang terdekat kita.

Beberapa kejadian "kematian mendadak" saat ini bisa menjadikan peringatan bagi kita untuk lebih menata kembali kehidupan kita di dunia ini. Mulai mengurangi dan menghilangkan sifat-sifat yang tidak baik, mengurangi dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik untuk menggantinya dengan kebaikan-kebaikan di dunia ini semampu kita. Karena hanya dengan kebaikan-kebaikan itulah yang nantinya bisa menolong kita di akhirat nanti.

Membiasakan pola hidup sehat, membiasakan melakukan kebaikan-kebaikan dan membiasakan mengurangi hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan kita, itulah yang harus kita lakukan saat sekarang.

Jika saat sekarang kita menjadi orang tua, maka saat sekaranglah kita berikan yang terbaik untuk putra putri kita, untuk keluarga kita tercinta, orang tua kita jika mereka masih hidup. Apapun semuanya lakukan yang terbaik untuk mereka semua agar ketika Tuhan mencabut nyawa kita sewaktu-waktu, kita memiliki bekal yang cukup untuk menghadap-Nya...

Terakhir kali, sebagai manusia dewasa semoga kita semua bisa menjadi manusia-manusia yang bijaksana dalam kehidupan kita, keluarga kita dan negara kita tercinta. 

*Salam sejuk dari negeri sakura...

By: imma.w.a.
721-8 Kami-Okubo, Sakura-ku
Saitama-shi
JAPAN



Tidak ada komentar: