Minggu, 21 Maret 2021

Photography: challenging, interesting, not boring, and refreshing

Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar tentang 'PHOTOGRAPHY'....?  Hmmm... pasti langsung fokus pada hasil foto, benar-kan?.. πŸ˜€.. Apakah kalian tahu bahwa untuk mendapatkan hasil foto yang bagus itu tidak hanya sekedar jeprat jepret atau klak klik saja πŸ˜„, karena memotret itu perlu bakat, perlu sense/rasa, dan yang utama adalah perlu belajar. 

Nah, kali ini saya akan berbagi kisah tentang bagaimana suka duka memotret sebuah product. Jadi, untuk memotret sebuah product itu ada beberapa teknik komposisi. Memotret disini tidak menggunakan kamera profesional lho ya, tapi hanya menggunakan kamera HP dan itu bisa merk apa saja. Menurut saya, jenis kamera/hp itu memang mempengaruhi, tetapi faktor human/pemotret juga sangat mempengaruhi. Disini pasti kita semua berpendapat sama, iya kan?.. 😊... 

Oke, kita kembali ke memotret product tadi ya, jadi kita wajib mengenali fasilitas yang ada pada kamera HP kita masing2, karena tiap hp memiliki fasilitas yang berbeda. Disini, kita akan menggunakan foto 'pro'. Kalian bisa cek di kamera hp masing2. Nah, disitu ada pengaturan ISO, EV, WB dll. Masing-masing memiliki ukuran yang berbeda, kita bisa mencoba satu demi satu tiap level untuk melihat bagaimana perbedaan hasil foto yang kita dapatkan.

Sumber: Dokumen imma-san

Foto diatas adalah salah satu contoh hasil foto dengan pengaturan EV yang berbeda-beda. Apasih EV ini..???... EV merupakan satuan pengukuran cahaya untuk fotografer. Fitur ini berfungsi untuk mengatur pencahayaan seperti di dalam ruangan. EV biasanya dikombinasikan dengan peraturan aperture dan shutter speed. Di tempat terang, nilai EV cenderung lebih tinggi, dan sebaliknya (www.phonegraphyindonesia.com).

Sumber: Dokumen imma-san

Kedua adalah pengaturan ISO, sebagaimana hasil foto diatas. ISO adalah suatu ukuran untuk menentukan tingkat sensitivitas cahaya pada sensor kamera. Jika Anda melakukan setting ISO dengan tingkat yang tinggi maka, akan semakin sensitif sensor cahaya-nya. Cahaya yang masuk membuat sensor kamera lebih kuat (www.jpckemang.com).

Sumber: Dokumen imma-san

Ketiga adalah pengaturan WB. Hasil foto diatas jelas terlihat perbedaannya. Fungsi dari White Balance (WB) sendiri bertujuan white balance memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun. Tiap kamera beda-beda, ada yang menunjukkan dalam angka/level. Tetapi ada juga yang dalam bentuk simbol pencahayaan yang bertingkat. Jadi, kalian benar-benar harus memahami fasilitas kamera kalian masing-masing.

Sejauh dari pengaturan ini sih masih terbilang mudah ya, karena semuanya sudah tersedia di kamera hp masing-masing, hanya tinggal kita pilih-pilih untuk motret product-nya. Jadi, hasil dari pengaturan ke-3 elemen diatas :

  • shutter speed (berapa lama lensa membuka)
  • apperture (seberapa besar bukaan lensa)
  • ISO (berapa banyak tentara semut yg bekerja mengumpulkan cahaya) ini istilah yg serin digunakan utk mengandaikan ISO. 

Makin besar ISO = makin banyak jumlah semutnya. Hasilnya foto akan semakin terang. Tapi ISO yg terlalu besar pada batas ISO tertentu akan membuat foto menjadi noise (nilainya berbeda2, tergantung jenis kamera/hp).

Nah, yang menantang pertama adalah ketika kita belajar memotret dengan sisi pencahayaan yang berbeda-beda. 

JENIS CAHAYA

- Natural light (cahaya matahari) 

usahakan cahaya yg jatuh di objek tidak keras (cahaya yg lembut), untuk mengatasinya gunakan difusser = berfungsi menyaring cahaya.

Memotret pada saat Golden Hour (jam 7-9 pagi) dan sore (jam 4-5).

- Artificial light.

Menggunakan lampu2 seperti di studio foto

ARAH CAHAYA.

Yg biasa digunakan untuk foto produk:

- Backlight (cahaya dari belakang) posisi jam 12

- Sidelight (cahaya dari samping) posisi jam 9,3

- rim light (cahaya dari arah diagonal) posisi jam 10,11,1,2

Maksudnya jika kita bayangkan gambar jam.

Objek ada di tengah2 jam

Pemotret ada di posisi jam 6.

posisi jam 12 (tepat di belakang objek) 

Demikian seterusnya


Sumber: siskati266.blogspot.com

Kalau kita memotret di posisi Γ ngka jam 6, 
maka arah side light adalah di angka jam 3 dan jam 9.
Back light adalah di posisi jam 12
Sedangkan rim light di posisi jam 10, atau 11, 1, 2
Sementara oval light, cahaya berada di posisi jam 5 atau jam 7

Sumber: kelas KOMOCAN - elfi zahara

Hasil foto dengan pengaturan pencahayaan (Dokumen imma-san)
Gambar diatas adalah contoh hasil foto dengan pencahayaan yang berbeda-beda, dari sisi samping, atas, dan depan sesuai dengan komposisi pencahayaan yang sudah kita bahas sebelumnya.

Tantangan kedua adalah bagaimana kita memotret product dengan menggunakan diffuser, reflektor dan blocker. Nah, disini diperlukan alat yang dinamakan reflektor 5 in 1. Dalam satu reflektor ini juga berfungsi sebagai diffuser dan blocker. Jadi ada 5 warna yaitu: hitam (2), putih, transparant, dan gold. Bentuk dan ukurannya juga bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang oval. Nah, sebaiknya kalian menggunakan yang berbentuk OVAL.

Reflektor 5 in 1 (dokumen imma-san)

Apa sih tantangannya..?... kalau sebelumnya kita menggunakan cahaya yang berasal dari lampu, nah di tahapan ini kita menggunakan cahaya langsung dari matahari dan menggunakan diffuser dan reflektor untuk membuat hasil foto menjadi lebih menarik. Mau tau bagaimana kondisi sebelum pemotretan (dibalik layar)..?..

Kondisi di balik layar pemotretan (Dokumen imma-san)
 
Kondisi dibalik layar pemotretan (Dokumen imma-san)

Kondisi dibalik layar pemotretan (Dokumen imma-san)

Pada tahapan ini kita betul-betul harus memahami komposisi pencahayaan dan arah pemotretannya sesuai dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dan tahapan ini benar-benar menguras energi πŸ˜‚ dan juga perjuangan yang pantang menyerah πŸ’ͺ. Saya saja sampai gobyos karena berusaha mendapatkan hasil foto terbaik πŸ˜„. Mau tau kan hasilnya seperti apa?... Ok, let's see...

Sumber: Dokumen imma-san

Sumber: Dokumen imma-san

Sumber: Dokumen imma-san

Sumber: Dokumen imma-san

Bagaimana..???... menarik bukan..?... Nah, kalau kalian mau lihat lebih banyak lagi foto-foto hasil belajar saya, bisa cek di https://www.facebook.com/imma.w.agustin/

Ada hal yang lebih penting lagi bahwa seperti yang sudah saya jelaskan diatas tadi jika memotret itu selain tergantung dengan kamera, juga tergantung dengan human atau sumber daya manusianya. Bagaimana caranya..?.. Ya dengan cara belajar. Apakah belajar sendiri bisa...?... Tentu saja bisa, tetapi akan lebih baik jika kalian tergabung dalam suatu komunitas belajar motret yang baik. Mau tau kan saya belajar dimana...?... 😊... 

Kalian bisa mencoba bergabung di KOMOCAN bersama dengan kak elfi zahara. Dalam komunitas ini kalian akan diajari teori-teori memotret secara profesional dan juga ada pelatihan-pelatihannya juga lho..!.. πŸ˜ƒ... Menarik kan.. πŸ‘πŸ‘..

Ok, sampai disini dulu ya sharing cerita saya tentang motret memotret khususnya di tahapan motret product. Nanti yang akan datang, saya akan sharing lagi tentang dibalik layar dalam pemotretan PANNING, ok..! Karena saya juga masih harus banyak belajar 😊.

Have a nice day...


Dariku khusus untukmu
imma-san
21-Maret-2021
Malang City, East Java
Indonesia






Tidak ada komentar: