Senin, 26 April 2010

Tempat “CURHAT” Terbaik….

Manusia ditaqdirkan sebagai “makhluk paling sempurna” dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain di bumi ini, itu memang BENAR. Tapi sebenarnya dibalik kesempurnaan itu ada banyak kekurangan yang dimiliki oleh “manusia”.

Dalam menjalani kehidupannya, semua manusia memiliki jalan yang berbeda-beda. Sesekali mulus ,tak jarang juga berkelok-kelok dan seringkali juga terhambat tak jelas penyebabnya.

Dalam menyikapi semua itu, masing-masing manusia mempunyai cara yang berbeda-beda. Itulah UNIK-nya manusia, dibalik gelar “kesempurnaan” ternyata terdapat banyak tipe.

Tipe pertama: lebih banyak memendam apapun permasalahan yang dihadapinya berkenaan dengan kehidupan. Memendamnya untuk dirinya sendiri.

Untuk tipe ini, ada 2 hal yang mungkin terjadi: pertama, jika si tipe ini memiliki iman yang kuat, maka tidak akan mengalami hal negative apapun berkenaan dengan memendamnya permasalahan apapun bagi dirinya. Kedua sebaliknya jika si tipe ini TIDAK memiliki iman yang kuat, maka bisa dipastikan akan terjadi hal-hal negative yang mungkin bisa kita tebak : bunuh diri atau menjadi GILA.

Tipe kedua: lebih sering bercerita pada semua orang tentang apapun permasalahannya, baik yang remeh maupun yang berat. Intinya si tukang curhat kelas wahid. Dia tidak perduli bahwa orang tempat dia curhat bisa dipercaya ataupun tidak.

Untuk tipe ini, sudah dipastikan bahwa dia tipe orang yang sangat TIDAK MANDIRI. Dia sama sekali tidak memperhitungkan resiko apa yang mungkin akan dia terima atau dia dengar sehubungan dengan mudahnya dia curhat ke semua orang.

Tipe ketiga: tidak mudah menceritakan permasalahannya kepada semua orang, tetapi mudah menceritakan permasalahannya kepada seseorang tertentu yang bahkan baru dikenalnya jika dia merasa orang itu baik.

Nah, untuk tipe ini bisa ada 2 kemungkinan juga: bisa jadi si tempat curhat memang bisa dipercaya, tapi bisa jadi juga sebaliknya.

Tipe keempat: tipe orang yang justru sebagai tempat curhat bagi orang lain dan terkadang menjadikan pengalaman-pengalaman hidup mereka menjadi sebuah BAHAN BUKU buat dia.

Hal ini masih bisa dimaklumi jika memang pekerjaan mereka adalah sebagai seorang penulis dan mencari sesuap nasi dari sebuah tulisan. TAPI apakah perlu menjadikan pengalaman-pengalaman menyedihkan itu sebagai sebuah KARYA BUKU ???

Ada 2 hal sehubungan dengan itu: pertama, bisa jadi penting juga, karena dengan begitu orang lain jadi membaca dan mengetahui bahwa ternyata di dunia ini ada juga manusia yang mempunyai kisah hidup menyedihkan. Kedua, masih perlukah?? Bukankah sekarang ini sudah banyak reality2 show di televisi yang menggambarkan tentang kehidupan yang tidak mudah, penyelewengan, perselingkuhan, perceraian, prostitusi dan sebagainya. JADI, masih perlukah menjadikan curhat seseorang menjadi sebuah buku???… Mungkin PERLU bagi si penulis untuk mendapatkan uang darisana.

Sebaliknya, si manusia yang curhat-pun apakah dia BANGGA karena kisahnya dijadikan sebuah BUKU??? atau memang dia sendiri yang ingin kisahnya dibuku-kan??? *Wallahu a’lam

Bukankah sebuah BUKU yang baik itu seharusnya membahas dari dua sisi, bukan hanya dari satu sisi. Jadi jika menjadikan kisah seseorang menjadi sebuah BUKU, seharusnyalah dari dua sisi supaya menjadi sebuah BUKU yang benar-benar balance dan bisa diambil sisi-sisi positifnya.

Hanya saja, apakah demi uang lalu tega menjual kisah-kisah kesedihan orang menjadi sebuah BUKU ???

Bukankah masih bisa membuat buku-buku lain yang lebih bermanfaat, buku-buku yang bisa memperluas ilmu pengetahuan ataupun wawasan generasi penerus bangsa….

Pada INTI-nya, alangkah baiknya jika kita mencurahkan semua permasalahan yang mungkin kita hadapi kepada Sang Pemilik Alam Semesta ini saja….

Karena Dia-lah yang Maha Segalanya, yang Mengetahui bagaimana akhir segalanya…

KARENA dengan kedekatan kita kepada-Nya dan mencurahkan segalanya kepada-Nya, maka itu akan lebih membuat kita tenang dan tentram.

Bukan menyandarkan kisah-kisah pedih/sakit/pilu kita kepada manusia lainnya yang terkadang menjadikan pengalaman-pengalaman itu menjadi sebuah BUKU.

Janganlah menjadi BANGGA karena kisah hidup yang pedih menjadi sebuah BUKU (*yang hanya mengungkap dari satu sisi) dan janganlah BANGGA karena telah menciptakan BUKU yang berisi sekumpulan kisah-kisah orang lain yang menderita/sakit/pilu… TETAPI, banggalah menjadi seseorang yang bisa menghasilkan buku yang benar-benar menambah khasanah ilmu pengetahuan dan murni hiburan yang menarik.

DAN janganlah pernah lagi bersandar kepada sesama manusia untuk segala permasalahan hidup kita. Serahkanlah dan ungkapkanlah segalanya kepada Dia, Sang Pemilik dan Penguasa Alam Semesta….

*Salam sejuk dari negeri sakura….GANBATTE KUDASAI…

by: imma.w.a.
721-8 Kami-okubo, Sakura-ku
Nakamura Haitsu 201, Saitama-shi, Japan

Tidak ada komentar: